Jumat, 13 Juni 2008

Motivation of The Day : " Jalani Saja... "


Selamat Pagi..!!! Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin...

Abel adalah seorang seperti gadis pada umumnya, usianya sekitar 22-an,
tidak jelek untuk ukuran gadis kota, apalagi dia baru lulus dengan
predikat yang cukup bagus dari salah satu universitas ternama
di negeri ini.

Bulan-bulan ini merupakan bulan-bulan sibuknya, meski dia pernah
ditawari bekerja di salah satu perusahaan milik pamannya, ia memilih
mencari pekerjaan baru lain yang dianggap lebih layak dan lebih cocok
untuk dirinya.

Berpuluh-puluh surat lamaran pekerjaan ia kirimkan ke
perusahaan-perushaan terkemuka, namun belum hingga saat ini belum Nampak
hasilnya. Untuk mensukseskan harapannya, Abel sering menghabiskan
waktu untuk membaca-baca buku yang bisa membantunya dalam wawancara
nanti.

"Cara mendapatkan pekerjaan dalam 14 hari", "Sukses dalam seminggu", "21
cara lolos wawancara", "Mengakali Psikotes", menjadi buku-buku sarapan
abel setiap hari.

Hari-hari awal wawancara mulai, Abel mulai mendapat panggilan wawancara
dan tes di beberapa perusahaan terkemuka, seluruh tes dan wawancara awal
selalu ia lewati hingga dia mau ke wawancara
berikutnya.

Kebanyakan dari tes-tes yang dilalui abel selalu mengantarkan Abel
hingga test terakhir, namun sayangnya justru di saat-saat test terakhir
itu Abel tidak lulus. Hingga suatu saat abel sangat bersemangat ia pasti
diterima oleh sebuah perusahaan internasional yang bonafid dimana ia
sangat yakin dapat lulus semua tes. Namun sayang, meskipun ia begitu
yakin dengan semua pengetahuan yang ia miliki apalagi dibantu dengan
kiat-kiat yang ia pelajari selama ini, tetap saja di ia tidak diterima.

Akhirnya Abel duduk termenung, satu-satunya harapan dia untuk
mendapatkan pekerjaan di tempat bergengsi pupuslah sudah, di warung kaki
lima di belakang perkantoran mewah itu abel hanya duduk terdiam sambil
membeli sebotol limun yang tersedia disana. Ibu tua yang berjualan di
warung tersebut yang memperhatikan Abel sejak tadi bertanya.

"Knapa mbak, sepertinya kehilangan sesuatu"?

"Oh, tidak bu, saya cuma merasa kesal, karena saya gagal lagi di tes
terakhir, padahal saya sudah tahu semua pertanyaan dan bisa menjawabnya
dengan sempurna" jawab abel.

"Bukankah masih banyak pekerjaan lain untuk orang seusia dan secantik
mbak ini?" ujar si ibu.

"Sebetulnya banyak bu, hanya saja kurang cocok, sayang dengan ilmu
pengetahuan yang sudah saya miliki, lagipula saya yakin sekali saya
lulus dengan wawancara tadi " kata Abel.

Sambil mencuci gelas-gelas kotor, si ibu bercerita,

"Perjalanan hidup tidak bisa diselesaikan hanya dengan membaca buku
teori, tapi kita mesti menjalaninya, tidak ada pekerjaan yang tak
bemanfaat jika kita mau mengerjakannya dengan sungguh-sungguh, dulu saya
kira ketika saya menjadi tukang cuci di rumah makan saya tidak akan
mendapatkan apa-apa selain upah, tapi itu salah, pekerjaan yang tidak
saya sukai itu ternyata memberi saya banyak pelajaran, hingga akhirnya
saya memutuskan membuka warung disini sejak 14 tahun lalu, sekarang tiga
anak saya sudah menjadi sarjana, yang pertama sekarang memiliki usaha di
Australia, yang kedua tidak mau bekerja, melanjutkan sekolah sambil
membantu ibu di warung ini, sedangkan yang ketiga kemarin setelah lulus
ikut membantu kakaknya di Australia"

Abel menimpali,

"Usaha apa yang dimiliki anak pertama ibu di Australia, lalu si adik
bekerja jadi apa? Manajernya ?"

"Anak ibu yang pertama menjadi pemilik usaha siap saji disana, adiknya
sekarang cukup menjadi tukang cuci piring dahulu" jawab sang ibu

Rahardian

Tidak ada komentar: