Jumat, 13 Juni 2008

Jadilah Orang yang Menguntungkan


Oleh: Jonru

http://www.jonru.net/kiat-sukses-jadilah-orang-yang-menguntungkan

Ide awal tulisan ini berasal dari ucapan Pak Mario Teguh dalam acara
Business Art di O Channel beberapa waktu lalu. Pak Mario bilang, pribadi
yang disukai oleh semua orang adalah pribadi yang menguntungkan. Sebuah
penjelasan yang sangat singkat, padat, namun penuh makna. Lantas tadi malam,
saya berkunjung ke rumah seorang sahabat - pengusaha bernama Pak Arief. Ada
ucapan dia yang membuat saya teringat lagi pada ceramah Pak Mario Teguh, dan
menggerakkan saya untuk menulis artikel ini.

Bila Anda adalah seorang karyawan, maka perusahaan tempat Anda bekerja akan
mati-matian mempertahankan Anda (bahkan mungkin menaikkan gaji Anda tiga
kali dalam setahun - seperti yang pernah dialami Tung Desem Waringin), bila
mereka menganggap Anda adalah karyawan yang menguntungkan. Kehadiran Anda di
perusahaan tersebut mungkin membuat profit perusahaan meningkat tajam, atau
membuat para staf lebih bersemangat dalam bekerja. Dalam versi Aa Gym, Anda
adalah tipe "karyawan wajib", yakni karyawan yang sangat dirindukan
kehadirannya dan sangat disesali kepergiannya.

Namun makna "menguntungkan" di sini tidaklah selalu identik dengan materi.
Sebagai contoh, coba renungkan persahabatan Anda dengan seseorang yang
sangat dekat dengan Anda, bahkan sudah seperti saudara, padahal Anda berdua
tak punya hubungan darah. Kenapa Anda berdua bisa demikian akrab? Mungkin
Anda akan menjawab, "Karena dia sangat baik, dia selalu mau mendengarkan
curhat saya, dia selalu mendukung dan membela saya, dia selalu bla… bla…
bla….".

Anda bisa saja menyebutkan 1001 alasan lainnya. Tapi inti dari semua itu
adalah, "Dia orang yang menguntungkan bagi saya."

Tadi malam, di rumah Pak Arief - seperti yang saya ceritakan di atas -
terjadi sebuah percakapan antara saya dengan dia. Pak Arief ini sedang
mempersiapkan penerbitan sebuah majalah, dan saya diminta menjadi pengasuh
rubrik "Konsultasi Penulisan" di sana.

Semula, saya merasa amat bahagia karena mendapat peluang yang sangat
berharga. Inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah hidup saya, ada tawaran
yang sebagus ini. Saya berpikir, ini adalah kesempatan emas bagi saya untuk
mensosialisasikan keberadaan Sekolah-Menulis Online kepada khalayak yang
lebih luas. Singkat cerita, saya membayangkan hal-hal yang menguntungkan
bagi diri saya sendiri.

Namun saya baru menyadari sesuatu yang saya lupakan, setelah mendengar
ucapan Pak Arief. Dengan amat lugas dan tegas dia berkata, "Saya menyediakan
jatah satu halaman buat Pak Jonru. Satu halaman ini bisa bernilai Rp 1 juta
bila diisi iklan. Tapi saya biarkan halaman ini diisi dengan content yang
tidak menghasilkan uang. Artinya, Pak Jonru harus memanfaatkan kesempatan
ini sebaik-baiknya. Silahkan rubrik ini dikelola sebaik mungkin, sehingga
rubrik ini nantinya bisa mendatangkan keuntungan yang signifikan bagi
perusahaan saya. Keuntungan tersebut bisa berupa peningkatan oplah,
banyaknya respons pembaca terhadap rubrik ini, atau hal-hal lain. Bila
kehadiran Pak Jonru tidak bisa mendatangkan keuntungan bagi perusahaan saya,
lebih baik halaman ini saya isi dengan iklan saja."

Ucapan ini sempat mengagetkan saya, tapi kemudian saya berpikir. Sebelumnya
saya hanya memikirkan keuntungan dari "Rubrik Konsultasi Penulisan" tersebut
bagi diri saya sendiri. Ucapan Pak Arief membuat saya sadar bahwa saya juga
harus bisa memberi keuntungan bagi sang mitra kerja. "Saling menguntungkan",
inilah istilah yang sudah terlalu sering kita dengar (bahkan mungkin sudah
bosan), tapi kita justru sering melupakannya.

Saya jadi sadar bahwa kesempatan yang diberikan oleh Pak Arief tersebut
bukan sekadar ekspresi kebaikan seorang sahabat, melainkan juga didasarkan
oleh sebuah perhitungan bisnis yang cermat. Karena itulah, ucapan beliau
saya jadikan sebagai pelecut semangat, agar nantinya saya bisa benar-benar
serius dalam mengelola rubrik Konsultasi Penulisan tersebut.

* * *

Bila Anda bisa menangkap inti dari cerita di atas, alhamdulillah. Bila
belum, akan saya sampaikan secara verbal:

Setiap kali Anda melamar pekerjaan, melamar beasiswa, melamar seorang gadis,
menawarkan proyek bisnis, menawarkan persahabatan, dan entah apa lagi,
yakinkan diri Anda bahwa orang atau pihak yang Anda "bidik" akan berpikir
bahwa Anda adalah orang yang menguntungkan bagi mereka. Anda bisa saja
menceritakan kelebihan dan prestasi-prestasi yang telah Anda raih. Ya, itu
bagus. Tapi bila kelebihan atau prestasi itu tidak membuat mereka berpikir
bahwa Anda adalah orang yang menguntungkan bagi mereka, saya yakin mereka
tak akan tertarik pada Anda.

Saya sebutkan sebuah contoh:

Misalkan Anda adalah seorang salesman asuransi. Anda menawarkan produk
asuransi kepada seorang pria berdasi. Anda menceritakan keunggulan dan
kelebihan produk asuransi tersebut dibanding produk-produk pesaing.

Apakah si pria berdasi akan tertarik pada penawaran Anda? Belum tentu!
Sebagus apapun produk yang Anda tawarkan, itu tak akan ada artinya bila si
pria berdasi tidak melihat unsur apapun pada asuransi tersebut yang
menguntungkan bagi dirinya!

Karena itu, daripada sibuk menceritakan keunggulan dan kehebatan produk
asuransi, lebih baik Anda menjelaskan "keuntungan apa yang akan Bapak
nikmati bila bergabung dengan program asuransi ini."

Demikian pula bila Anda sedang berniat mengajukan beasiswa untuk mengikuti
Sekolah-Menulis Online ( http://www.sekolahmenulisonline.com/ ) secara
gratis misalnya. Anda bisa saja menceritakan pengalaman dalam menulis,
prestasi di bidang penulisan yang telah Anda raih, dan sebagainya. Anda juga
bisa bercerita tentang manfaat apa saja yang akan Anda raih bila beasiswa
tersebut diberikan pada Anda.

"Saya akan sangat berbahagia bila diberi kesempatan untuk mendapatkan
beasiswa ini. Saya berjanji untuk belajar menulis dengan sungguh-sungguh."
Ya, Anda bahkan bisa melengkapi cerita Anda dengan janji seperti ini.

Sekadar info, seperti itulah isi dari sebagian besar tulisan yang masuk
kepada kami dalam rangka pengajuan beasiswa SMO. Ya, itu bagus. Tapi apakah
cerita-cerita seperti itu membuat kami berpikir bahwa Anda adalah orang yang
menguntungkan bagi SMO? Apakah cerita seperti ini membuat kami "tergoda"
untuk memberikan beasiswa kepada Anda?

Ternyata tidak! Terus terang, kami dari penyelenggara sama sekali tidak
melihat sisi-sisi yang menguntungkan dari cerita seperti itu, sebab itu
hanya terdengar seperti sebuah curahan hati yang narsis dan agak berbau
"egois".

Tahukah Anda? Banyak orang yang gagal melamar pekerjaan, melamar gadis,
menawarkan kerjasama bisnis, melamar beasiswa, menawarkan bisnis MLM (Multi
Level Marketing), dan seterusnya, karena mereka memiliki pola pikir yang
"egois" seperti itu. Mereka hanya membayangkan hal-hal yang menguntungkan
bagi diri mereka sendiri. Mereka lupa menyampaikan "Apa saja keuntungan yang
akan Anda dapatkan bila Anda menerima penawaran saya ini."

Semoga terinspirasi, semoga bermanfaat.

Salam sukses!

Cilangkap, 11 Juni 2008

Tidak ada komentar: