Rabu, 25 Juni 2008

Garudafood, Pabrik Kacang atau Sekte Agama ?


Garudafood, Pabrik Kacang atau Sekte Agama ?

Penggemar filsafat yang bersahabat dengan Gus Dur ini membawa
Garudafood terbang amat tinggi. Dari hanya punya 1 pabrik dengan 700
karyawan dan 5 item produk, Garudafood dikembangkannya menjadi 8
pabrik, 19.000 karyawan dan 200 item produk. Konon, Sudhamek AWS
adalah CEO paling brilian di Indonesia sekarang ini. Dia mengubah
perusahaan menjadi mirip sekte agama.

Oleh : Robert Manurung

SELAMANYA aku skeptis terhadap dunia bisnis, apalagi di Indonesia.
Pebisnis adalah orang-orang oportunis, rent seeker, rakus, dan siap
melakukan hal-hal kotor demi mendapat keuntungan sebesar-besarnya.
Kunci sukses mereka cuma tiga : menjilat pemerintah, mengeksploitasi
buruh, dan menipu konsumen. Pokoknya, I hate them all.

Tapi anehnya, aku selalu terseret ke dunia yang mendewakan profit itu.
Dulu, ketika masih aktif sebagai wartawan, aku sempat antipati
terhadap Presdir PT Multi Bintang Indonesia, Tanri Abeng. Tapi setelah
mengenalnya dari dekat, aku berbalik kagum karena ternyata pria asal
Selayar (Sulsel) ini pernah jadi pengantar pizza di AS. Aku merasa
lebih akrab lagi setelah dikenalkan pada isterinya yang rendah hati,
Ida boru Nasution.

Kendati terkesan oleh kepribadian Tanri—yang belanja sendiri bahan
pakaiannya di Tanah Abang, lalu dikerjakan oleh tukang jahit biasa;
namun sikapku terhadap dunia bisnis tidak berubah sedikit pun. Aku
tetap antipati meski kemudian kenal dekat pentolan bisnis lainnya, Bob
Hasan, Martina Wijaya, Probosutedjo, Sudwikatmono, Pontjo Sutowo. Aku
makin skeptis setelah era Reformasi– yang memunculkan banyak petualang
bisnis alias parasit ekonomi.

Namun ada satu pengecualian, yaitu Sudhamek AWS, Chief Excecutive
Officer (CEO) PT.Garudafood.. Menurutku dia ini sangat brilian dan
relatif bersih; karena mampu meraih sukses luar biasa tanpa privilese
dari pemerintah; tidak terlibat kasus BLBI; tidak curang dalam
bersaing; dan tanpa merugikan konsumen. Meski belum pernah bertemu
dengannya, tapi aku banyak mendengar penilaian positif dari berbagai
pihak terhadapnya.

Dari Gudang Garam ke Garudafood

SUDHAMEK AWS lahir di Rembang 20 Maret 1956. Anak paling bontot dari
11 bersaudara. Meskipun keluarganya memiliki bisnis pengolahan kacang
kulit, dengan bendera perusahaan Garudafood, Sudhamek lebih senang
mencari tantangan dan pengalaman di luar. Lulusan S1 ekonomi (1981)
dan hukum (1982) dari Universitas Satya Wacana, Salatiga ini sempat
bekerja selama 12 tahun di PT.Gudang Garam Tbk (GG). Jabatan
terakhirnya Presdir PT Trias Santosa Tbk, anak perusahaan GG.

Kenapa tidak dari awal dia membangun karir di Garudafood ?

"Ada dua pertimbangan. Pertama, saya ingin mencari pengalaman di luar.
Kedua, bisnis keluarga ini masih kecil. Kalau saya masuk, akan
menambah beban orang tua karena harus mencarikan "mainan" (cabang
bisnis) buat saya."kata Sudhamek ketika diwawancarai majalah Warta
Ekonomi.

Bagaimana ceritanya dia menjadi CEO Garudafood ?

"Seorang eksekutif Garudafood membujuk kakak-kakak saya supaya meminta
saya bergabung. Waktu itu, orang tua saya sudah meninggal dunia.
Rupanya mereka terbujuk, selain ada kebutuhan untuk mengubah bisnis
keluarga. Kemudian mereka meminta saya memimpin Garudafood. Saya
bersedia dengan satu syarat : hubungan kami adalah atasan-bawahan.
Saya berpikir rasional, bagaimanapun saya anak bungsu. Kalau
hubungannya masih senioritas, saya tak akan bisa berbuat banyak."

Meskipun mengajukan persyaratan yang keras dan disetujui oleh
kakak-kakaknya, namun dalam kenyataannya Sudhamek tidak pernah memakai
"kartu truf" itu. Dia hanya ingin memastikan bahwa kepemimpinannya
bakal berjalan efektif, tanpa harus ewuh pakewuh karena kedudukannya
sebagai anak paling bontot di antara kakak-kakaknya yang ikut
mengelola Garudafood.

"Mungkin mereka sudah membayangkan akan diperintah adik terkecilnya,
ternyata tidak…hahaha. Saya lebih suka memimpin by heart,"tuturnya
sembari menjelaskan,"Pengalaman kerja di luar selama 12 tahun membuat
saya yakin perusahaan tak bisa berjalan tanpa dukungan penuh dari
share-holder. Jadi, keberhasilan saya membangun perusahaan ini juga
karena dukungan total kakak-kakak saya."

Menjadi konglomerasi yang ekspansif

Di BAWAH kendali Sudhamek, Garudafood berkembang pesat dan menjelma
jadi konglomerasi. Sebelum dia bergabung, perusahaan keluarga ini
hanya memiliki 1 pabrik dengan 700 karyawan dan 5 item produk. Dalam
waktu singkat, Garudafood dikembangkannya menjadi 8 pabrik, 19.000
karyawan dan 200 item produk.

Berkat kemajuan yang luar biasa itu, Garudafood berhasil menggusur Dua
Kelinci sebagai pemimpin pasar kacang kulit. Tapi Sudhamek belum puas.
Lalu dia merambah ke bisnis biskuit, minuman, snack dan distribusi;
dan ternyata sukses pula. Selanjutnya dia ingin membangun imperium
bisnis yang merajai food industries, sambil melebarkan sayap ke bidang
bisnis yang dianggapnya sangat strategis, yaitu CPO dan farmasi.

Apa rahasia suksesnya mengalahkan Dua Kelinci ?

"Pertama,benahi distribusi. Indonesia ini negara kepulauan. Kunci di
bisnis consumer goods adalah distribusi yang bisa menjangkau seluruh
lokasi. Sekuat apa pun marketing kita, kalau produk belum ada di
pasar, tak ada artinya. Merata dulu baru beriklan."ujar Sudhamek.

"Kedua, membangun brand. Ketiga, inovasi. Sekarang, posisinya, apa pun
produk kami, ditiru Dua Kelinci. Kami buat Katom (kacang atom), mereka
juga bikin Sukro. Kami buat Pilus, mereka bikin Tik Tak. Satu-satunya
yang tidak mereka ikuti di biskuit. Mungkin masih ngeri karena ada
Danone, Arnotts, dan Nabisco. Belum lagi pemain kuat lokal seperti
Mayora dan Khong Guan."imbuhnya.

Sekarang, produk yang menjadi kontributor utama pendapatan Garudafood
ternyata bukan kacang kulit, melainkan biskuit. Kacang kulit bahkan
sudah harus bersaing di urutan kedua dengan produk minuman. Menurut
Sudhamek item kacang kulit Garudafood yang paling laris adalah kemasan
eceran Rp 500.

"Orang sering salah persepsi jika bicara Garudafood, yang ada di
benaknya pasti kacang. Ini problem bagi saya. Sebab, Garudafood ini
corporate brand, bukan product brand lagi. Ini otokritik untuk divisi
marketing kami,"katanya.

Pabrik kacang atau sekte agama ?

BISNIS sekarang ini sudah jauh berubah dibanding masa ayah Sudhamek
membangun Garudafood, puluhan tahun silam. Ketika itu tuntutan
konsumen kacang kulit masih sangat sederhana, yaitu rasanya gurih,
garing dan kulit kacangnya terlihat bersih. Kemasan masih dianggap
sekadar pembungkus; belum ada yang mempersoalkan standar keamanan buat
kesehatan, apalagi estetika, itu urusan kesekian. Soal bagaimana
perusahaan pembuatnya juga belum dikaitkan dengan produk.

Sekarang, setiap pembeli kacang kulit Garudafood, biarpun harganya
cuma Rp 500, yang ada di benaknya bukan lagi sekadar rasa gurih,
garing, higienis dan kemasan yang artistik, tapi sudah memperhitungkan
image produk itu sendiri. Dan ini terkait erat dengan industri
pencitraan,yaitu iklan dan reputasi perusahaan..

Nike, merek sepatu dan peralatan olahraga global yang dipopulerkan
pebasket legendaris Michael Jordan itu, kini sudah menjadi brand yang
jelek di Indonesia. Pasalnya, perusahaan outsourcing yang memproduksi
sepatu dan apparel Nike di Indonesia banyak yang mengemplang hak-hak
buruh, sehingga sering terjadi demo, terutama di Tangerang.

Bagaimana Sudhamek menyikapi fenomena ini ?

"Sejak 17 tahun lalu, jauh sebelum konsep Spiritual Company (SC)
menjadi sangat populer, Garudafood sudah mempraktekkan itu. Kenaikan
pangkat dan bonus karyawan tidak hanya ditentukan secara kuantitatif
dengan KPI (Key Performance Indicator), tetapi juga kualitatif, yaitu
attitude atau perilaku,"ucap Ketua Majelis Buddhayana Indonesia (MBI)
ini sembari menjelaskan,"Contoh lain, sebelum dan setelah rapat, kami
selalu berdoa bersama. Mungkin saya CEO yang paling sering berdoa…hahaha."

Bagaimana praktek SC di Garudafood ?

"Analoginya seperti pohon bambu. Pada tiga-empat tahun awal, bambu
tumbuh ke bawah, memperkuat akar, dan baru ke atas. Makanya diterjang
angin sekuat apa pun bambu tidak rubuh. Artinya, kalau perusahaan mau
kukuh, kita perkuat akarnya dulu. Di Garudafood, akarnya adalah
nilai-nilai spiritual, filosofi, dan misi perusahaan. Nilai-nilai ini
kami buatkan kurikulum, modul-modul, metode sosialisasi, organisasi,
sistem, bujet, maupun infrastrukurnya."

"Jika dilakukan secara konsisten, kultur akan terbentuk. Memang ini
jangka panjang, karena kami membangun habit,"tutur Sudhamek yang
bersahabat dengan banyak orang dari berbagai latar belakang. Sebelum
Nurcholis Madjid meninggal dunia, tokoh yang populer dengan panggilan
Cak Nur ini sempat membangun sekolah plus bersama Sudhamek; yaitu
Seville Nation Plus Schools.

"Kami ingin membangun pendidikan yang menyeimbangkan prestasi akademik
dan pembentukan watak.Ini agar anak-anak kita tak hanya pintar, tetapi
juga memiliki hati yang hangat,"ujar pengikut Budha ini mengenai
sekolah yang dibangunnya bersama Cak Nur.

Apa yang dilakukan Garudafood kalau ada karyawan menyimpang dari
nilai-nilai perusahaan ?

"Ini ajaran Budha. Suatu ketika Budha ditanya bagaimana caranya
mendidik murid. Lantas, Budha bertanya kepada Keshi, salah satu
muridnya yang pawang kuda, bagaimana cara dia mendidik kuda. Keshi
menjawab," Pertama, kuda akan saya didik dengan lembut. Kalau tidak
berhasil, akan saya kombinasikan dengan cara keras. Kalau gagal juga,
kuda itu saya bunuh." Lantas, Budha berkata,"Begitu juga yang saya
lakukan dalam mendidik. Cuma bedanya, saya tidak membunuh, tetapi akan
saya keluarkan dia dari komunitas ini."

"Artinya, seorang nabi pun memiliki sikap tegas. Begitu juga dengan
mengurus perusahaan, kita harus tegas. Kita tak bisa mengambil resiko
kapal ini tenggelam karena mempertahankan 1-2 orang yang buruk,"ujar
Sudhamek.

Calon presiden ?

MENARIK bukan ? Itulah Sudhamek, pemimpin visioner yang telah
"menyulap" Garudafood dari perusahaan keluarga yang relatif kecil
menjadi konglomerasi–dengan manajemen profesional yang berbasis
nilai-nilai spiritual. Ruang kerjanya di Wisma Garudafood di
Jl.Bintaro Raya No.10 Jakarta Selatan, dihiasi dua lukisan yaitu
merpati dan kuda. Katanya, merpati melambangkan kedamaian dan kuda
adalah simbol dinamika. Orang awam mungkin akan melihatnya sebagai
gabungan yang kontras atau paradoksal, tapi bagi Sudhamek itu adalah
sintesis.

Kenapa ya tidak ada partai atau tokoh-tokoh daerah meminta pengusaha
muda yang hebat ini untuk jadi calon gubernur atau presiden ? Apakah
karena dia keturunan Cina dan beragama Budha ?

(www.ayomerdeka.wordpress.com)

Mungkin Sekali Saya Sendiri Juga Maling


Mungkin Sekali Saya Sendiri Juga Maling

Oleh Taufiq Ismail
 
Kita hampir paripurna menjadi bangsa porak-poranda,
Terbungkuk dibebani hutang Dan merayap melata sengsara di dunia.
Penganggur 40 juta orang,anak-anak tak bisabersekolah 11 juta murid,
Pecandu narkoba 6 juta anak muda, pengungsi perang saudara 1 juta orang,
VCD koitus beredar 20 juta keping, kriminalitas merebat disetiap tikungan jalan
Dan beban hutang di bahu 1600 trilyun rupiahnya.
Pergelangan tangan Dan kaki Indonesia diborgol diruang tamu Kantor
Pegadaian Jagat Raya,
Dan dipunggung Kita dicap sablon besar-besar: Tahanan IMF Dan
Penunggak Bank Dunia.
 
Kita sudah jadi bangsa kuli Dan babu, menjual tenaga dengan upah
Paling murah sejagat raya.
Ketika TKW-TKI itu pergi lihatlah mereka bersukacita antri penuh
Harapan Dan angan-angan
Di pelabuhan Dan bandara, ketika pulang lihat mereka berdukacita karena
Majikan mungkir tidak membayar gaji, banyak yang disiksa malah diperkosa
Dan pada jam pertama mendarat di negeri sendiri diperas pula.
 
Negeri Kita tidak merdeka lagi, Kita sudah jadi negeri jajahan kembali.
Selamat datang dalam zaman kolonialisme baru, saudaraku.
Dulu penjajah Kita satu negara, kini penjajah multi kolonialis banyak bangsa.
Mereka berdasi sutra, ramah-tamah luar biasa Dan banyak senyumnya.
Makin banyak Kita meminjam uang, makin gembira karena leher Kita makin
Mudah dipatahkannya.
 
Di negeri Kita ini, prospek industri bagus sekali.
Berbagai format perindustrian, sangat menjanjikan,
Begitu laporan penelitian.
Nomor satu paling wahid, sangat tinggi dalam evaluasi,
Dari depannya penuh janji, adalah industri korupsi .
Apalagi di negeri Kita lama sudah tidak jelas Batas halal Dan haram,
Ibarat membentang benang hitam di hutan kelam jam satu malam.
Bergerak ke kiri ketabrak copet, bergerak ke kanan kesenggol jambret,
  Jalan di depan dikuasai maling, jalan di belakang penuh tukang peras,
Yang di atas tukang tindas.
Untuk bisa bertahan berakal waras saja di Indonesia, sudah untung.
 
Lihatlah para maling itu kini mencuri secara berjamaah.
Mereka bersaf-saf berdiri rapat, teratur berdisiplin Dan betapa khusyu'.
Begitu rapatnya mereka berdiri susah engkau menembusnya.
Begitu sistematiknya prosedurnya tak mungkin engkau menyabotnya.
  Begitu khusyu'nya, engkau kira mereka beribadah.
Kemudian Kita bertanya, mungkinkah Ada maling yang istiqamah?
Lihatlah jumlah mereka, berpuluh tahun lamanya,
Membentang dari depan sampai ke belakang, melimpah
Dari atas sampai ke bawah, tambah merambah panjang deretan saf jamaah.
Jamaah ini lintas agama, lintas suku Dan lintas jenis kelamin.
Bagaimana melawan maling yang mencuri secara berjamaah?
Bagaimana menangkap maling yang prosedur pencuriannya malah dilindungi
Dari atas sampai ke bawah?
Dan yang melindungi mereka, ternyata, bagian juga dari yang pegang senjata
Dan yang memerintah.
 
Bagaimana ini?
 
Tangan kiri jamaah ini menandatangani disposisi MOU Dan MUO (Mark Up
Operation),
Tangan kanannya membuat yayasan beasiswa, asrama yatim piatu Dan sekolahan.
Kaki kiri jamaah ini mengais-ngais upeti ke sana kemari,
Kaki kanannya bersedekah, pergi umrah Dan naik haji.
Otak kirinya merancang prosentasi komisi Dan pemotongan anggaran,
Otak kanannya berzakat harta, bertaubat nasuha Dan memohon ampunan Tuhan.
Bagaimana caranya melawan maling begini yang mencuri secara berjamaah?
Jamaahnya kukuh seperti diding keraton,
Tak mempan dihantam gempa Dan banjir bandang,
Malahan mereka juru tafsir peraturan Dan merancang undang-undang,
Penegak hukum sekaligus penggoyang hukum, berfungsi bergantian.
 
Bagaimana caranya memroses hukum maling-maling yang jumlahnya ratusan ribu,
Barangkali sekitar satu juta orang ini,
Cukup jadi sebuah negara mini, meliputi mereka yang pegang kendali
Perintah, eksekutif,
Legislatif, yudikatif Dan dunia bisnis, yang pegang pestol Dan
Mengendalikan meriam,
Yang berjas Dan berdasi. Bagaimana caranya?
 
Mau diperiksa Dan diusut secara hukum?
Mau didudukkan di kursi tertuduh sidang pengadilan?
Mau didatangkan saksi-saksi yang bebas dari ancaman?
  Hakim Dan jaksa yang bersih dari penyuapan?
 
Percuma
 
Seratus tahun pengadilan, setiap Hari 8 jam dijadwalkan
Insya Allah tak akan terselesaikan.
Jadi, saudaraku, bagaimana caranya?
Bagaimana caranya supaya mereka mau dibujuk, dibujuk, dibujuk agar bersedia
Mengembalikan jarahan yang berpuluh tahun
Dan turun-temurun sudah mereka kumpulkan.
Kita doakan Allah membuka hati mereka, terutama karena terbanyak dari mereka
Orang yang shalat juga,
Orang yang berpuasa juga,
Orang yang berhaji juga.
Kita bujuk baik-baik Dan Kita doakan mereka.
 
Celakanya, jika di antara jamaah maling itu Ada keluarga Kita, Ada
Hubungan darah atau teman sekolah,
Maka Kita cenderung tutup Mata, tak sampai hati menegurnya.
Celakanya, bila di antara jamaah maling itu Ada orang partai Kita,
Orang seagama atau sedaerah,
Kita cenderung menutup-nutupi fakta, lalu dimakruh-makruhkan Dan
Diam-diam berharap semoga Kita
Mendapatkan cipratan harta tanpa ketahuan.
 
Maling-maling ini adalah kawanan anai-anai Dan rayap sejati.
Dan lihat kini jendela Dan pintu Rumah Indonesia dimakan rayap.. Kayu
Kosen, tiang,kasau,
Jeriau rumah Indonesia dimakan anai-anai.
Dinding Dan langit-langit, lantai rumah Indonesia digerogoti rayap.
  Tempat tidur Dan lemari, meja kursi dan sofa,
televisi rumah Indonesia dijarah anai-anai.
 
Pagar pekarangan, bahkan fondasi dan atap rumah
Indonesia sudah mulai habis dikunyah-kunyah rayap.
Rumah Indonesia menunggu waktu, masa rubuhnya yang sempurna.
 
Aku berdiri di pekarangan, terpana menyaksikannya.
Tiba-tiba datang serombongan anak muda dari kampung sekitar.
"Ini dia rayapnya! Ini dia Anai-anainya! " teriak mereka.
"Bukan. Saya bukan Rayap, bukan!" bantahku.
Mereka berteriak terus dan mendekatiku dengan sikap mengancam.
 
Aku melarikan diri kencang-kencang.
Mereka mengejarkan lebih kenjang lagi.
Mereka menangkapku.
"Ambil bensin!" teriak seseorang.
"Bakar Rayap," teriak mereka bersama.
Bensin berserakan dituangkan ke kepala dan badanku.
 
Seseorang memantik korek api.
Aku dibakar.
Bau kawanan rayap hangus.
Membubung Ke udara.

 

Kamis, 19 Juni 2008

Baru : Kamus Bahasa

Kamus baru Bahasa Indonesia
diambil dari kiriman Kopral Jabrik


Kuliah:

Seni memindahkan informasi dari buku catatan dosen ke buku catatan mahasiswa tanpa melalui otak kedua belah pihak.

Cerai:

Bentuk kalimat masa depan (future tense) dari 'Menikah'

Rokok:

Tembakau yang digulung dengan kertas dengan api di ujung yang satu dan seorang bodoh di ujung yang lain.

Konferensi:

Kebingungan seseorang dikalikan dengan jumlah peserta.

Ruang Konferensi:

Sebuah tempat dimana semua orang bicara, tidak seorangpun mendengar, dan sesudahnya setiap orang bilang tidak setuju.

Komite:

Individu-individu yang tidak bisa melakukan apa-apa secara individu dan duduk untuk memutuskan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan secara bersama-sama.

Kantor:

Sebuah tempat dimana kamu bisa rileks setelah menjalani hidup rumah tangga yang berat.

Menguap:

Satu-satunya waktu dimana sebagian dari para suami bisa membuka mulutnya.

Kompromi:

Seni membagi kue dengan cara tertentu sehingga tiap orang percaya bagiannyalah yang paling besar.

Air mata:

Tekananhidrolis yang dengannya kekuatan tekad yang maskulin
dikalahkan oleh kekuatan air yang feminin.

Klasik:

Sebuah buku yang dipuji orang-orang, tapi tidak dibaca.

Senyum:

Sebuah garis melengkung yang bisa meluruskan banyak hal.

Dst. :

Sebuah tanda yang membuat orang lain percaya kamu tahu lebih banyak daripada yang sebenarnya.

Pengalaman:

Sebutan yang diberikan para pria untuk kesalahan-kesalahan nya.

Bom Atom:

Penemuan yang mengakhiri semua penemuan.

Diplomat:

Seseorang yang mengatakan kepadamu "Go to hell!" dengan cara sedemikian memikatnya hingga kamu benar-benar merasa ingin ke sana .

Oportunis:

Seorang yang akan mulai mandi kalau dia tidak sengaja terjatuh kedalam sungai.

Optimis:

Seorang yang ketika sedang melayang jatuh dari puncak Monas masih bisa bilang, "Lihat kan . Aku masih belum terluka"

Kriminal:

Seseorang yang tidak beda sama sekali dengan semua orang, kecuali bahwa dia tertangkap.

Boss:

Seorang yang datang cepat ketika kamu terlambat, dan nongol siang ketika kamu datang lebih pagi.

Politisi:

Seorang yang mgnguncang-guncang genggaman tanganmu sebelum pemilihan dan mengguncang- guncang keyakinanmu sesudahnya.

Dokter:

Seseorang yang membunuh sakitmu dengan pil, lalu membunuhmu dengan tagihan.

Cantik/tampan:

Di saat seorang pria/wanita berwajah biasa saja berjalan beriringan dengan orang orang jelek

Kalkulator:

Alat yang membantu kita agar tidak terlalu sering menggunakan kecerdasan kita untuk berhitung

Kendaraan:

Alat untuk mempercepat diri kita agar bisa disuruh dan dimarahi bos di kantor

Telepon:

Sebagai alibi suami bahwa hubungan jarak jauh tidak akan jadi masalah

Handphone:

Alat pembantu suami untuk berkomunikasi dengan istrinya ketika dia sedang kencan dengan wanita lain




Profesor Belanda: Psikologi ala Darwin Ternyata Keliru


Ilmu psikologi yang dijelaskan berlandaskan teori evolusi Darwin
ternyata keliru, kata para pakar. Metoda dan datanya tidak bisa
dijadikan bukti. Psikologi evolusioner ala Darwin mulai tumbang !

Hidayatullah.com–Pakar biologi asal Belanda, Johan J. Bolhuis, yang
juga presiden Royal Dutch Zoological Society, baru-baru ini menulis di
terbitan ilmiah pro-evolusi terkemuka, Science, 6 Juni 2008. Di jurnal
itu, profesor di Institute of Biology, Leiden University, Belanda ini
membedah sebuah buku penting yang baru terbit, Evolutionary Psychology
as Maladapted Psychology (Psikologi Evolusioner sebagai Psikologi
Salah Tempat), karya Robert C. Richardson.

Buku tersebut membongkar kekeliruan penerapan teori evolusi Darwin di
bidang psikologi. Pendekatan evolusi ini menarik perhatian kalangan
masyarakat luas karena, sebagaimana dituturkan Bolhuis, seringkali
menyentuh bahasan-bahasan seperti birahi manusia, seks dan nafsu.

Psikologi ala Darwin

Dalam ulasannya yang berjudul "Psychology: Piling On the Selection
Pressure" di majalah Science itu, Johan J Bolhuis menyatakan bahwa
Charles Darwin memperluas cakupan teori evolusi dalam buku The Origin
of Species-nya untuk menjelaskan kemampuan berpikir pada manusia. Ini
dituangkan Darwin dalam bukunya yang lain, The Descent of Man, di mana
Darwin berpendapat bahwa sifat-sifat pada diri manusia seperti
moralitas dan emosi muncul melalui evolusi.

Dalam perkembangan selanjutnya, para pakar di bidang psikologi yang
datang kemudian lalu mengekor jejak sang guru Charles Darwin, berusaha
menerapkan teori evolusi untuk menjelaskan akal pikiran manusia, atau
yang dikenal dengan istilah evolutionary psychology (psikologi
evolusioner, yakni psikologi yang dijelaskan menurut teori evolusi).
Lebih khusus lagi, psikologi evolusioner mengemukakan bahwa akal
pikiran manusia terdiri dari simpul-simpul daya pikir yang berevolusi
sebagai tanggapan atas tekanan seleksi yang dihadapi nenek moyang
manusia pada Zaman Batu.

Evolusi adalah ideologi

Awalnya berupaya menjelaskan asal usul keanekaragaman makhluk hidup
dengan menihilkan pencipta, teori evolusi pun lalu merambah ke ranah
psikologi manusia. Ini menyiratkan betapa evolusi bukanlah sekedar
teori di bidang biologi semata. Lebih luas dari itu, evolusi adalah
ideologi atau akidah ateis materialis, yang diterima benar secara
dogmatis, meski tanpa bukti nyata, dan dijadikan penganutnya sebagai
cara pandang serta pijakan dalam mengembangkan ilmu-ilmu lain,
termasuk psikologi manusia.

Karena dijadikan landasan dogma tanpa bukti di bidang psikologi
evolusioner, tidak heran jika terjadi kejumudan dengan menolak
penjelasan selainnya. Bolhuis menegaskan permasalahan penting ini:

"The main problem with evolutionary psychology is that it usually does
not consider alternative explanations but takes the assumption of
adaptation through natural selection as given."

Permasalahan utama dengan psikologi evolusioner adalah biasa tidak
dipertimbangkannya penjelasan-penjelasan alternatif tapi menjadikan
anggapan (asumsi) adaptasi melalui seleksi alam sebagai kebenaran yang
wajib diterima.

Perkataan di atas adalah bukti jelas yang menggambarkan sifat teori
evolusi yang tidak mencerminkan teori ilmiah, melainkan akidah, dogma
ataupun ideologi yang wajib diterima dengan menutup diri dari
penjelasan lain.

Tak punya bukti

Sang pengarang buku Evolutionary Psychology as Maladapted Psychology,
Robert Richardson, adalah pendukung evolusi, yang percaya bahwa
kemampuan psikologis manusia merupakan sifat yang terevolusi. Meskipun
begitu, filsuf asal University of Cincinnati itu menyatakan bahwa
penafsiran psikologi evolusioner dari sudut pandang biologi evolusi
adalah salah. Richardson sampai pada kesimpulan tersebut berdasarkan
kajiannya yang berpegang teguh pada ilmu pengetahuan, terutama pada
metoda-metoda ilmiah yang digunakan dalam penelitian di bidang tersebut.

Menurut Bolhuis, karya Richardson ini merupakan pelengkap karya yang
telah terbit sebelumnya, yang juga memberikan bantahan telak terhadap
penerapan teori evolusi selama ini di bidang psikologi. Karya yang
lebih dulu terbit tahun 2005 itu berjudul Adapting Minds (Akal Yang
Beradaptasi), yang juga karya pendukung evolusi, David Buller, pakar
filsafat asal Northern Illinois University. Berbeda dari Richardson,
karya Buller lebih terperinci, menitikberatkan pada bukti-bukti dan
memberikan penafsiran lain.

Para pakar psikologi evolusioner seringkali bersikukuh dengan pendapat
mereka hingga timbul kesan bahwa kemampuan nalar manusia hanya dapat
dipahami berdasarkan sejarah evolusi manusia. Akan tetapi dalam
kajiannya, sebagaimana dituangkan di banyak tempat dalam bukunya
Evolutionary Psychology as Maladaptive Psychology, Richardson
berkesimpulan bahwa tidak ada bukti sejarah yang dapat digunakan untuk
merekonstruksi evolusi kemampuan berpikir manusia.

Contoh nyatanya adalah kemampuan berbahasa pada manusia. Penjelasan
yang cenderung digunakan dalam psikologi evolusioner adalah bahwa
proses evolusi mendorong kemunculan keterampilan berbahasa tersebut
untuk digunakan dalam kelompok masyarakat kompleks. Dengan kata lain,
ada kebutuhan akan bahasa. Richardson berpendapat bahwa para pakar
fosil mustahil akan menemukan bukti-bukti yang dapat memberikan
informasi tentang tatanan sosial masyarakat nenek moyang manusia.

Rekaan belaka

Bahkan kalaupun bukti-bukti yang diperlukan dalam pengkajian kemampuan
berpikir manusia berdasarkan psikologi evolusioner dapat dikumpulkan,
hal ini tidak akan menghasilkan pengetahuan tentang mekanisme
kemampuan berpikir manusia, ulas Bolhuis yang juga menjabat sebagai
profesor tamu di Department of Zoology, University of Salzburg,
Austria. Sebab, kajian tentang evolusi berkutat pada rekonstruksi
sejarah sifat-sifat manusia.

Kajian tersebut tidak, dan tidak dapat, menelaah mekanisme yang
terlibat pada otak manusia, yang merupakan bidang kajian ilmu saraf
dan psikologi kognitif. Dengan demikian pengkajian psikologi
berlandaskan teori evolusi tidak akan pernah berhasil, karena berupaya
menjelaskan mekanisme-mekanisme tapi secara tidak tepat mengacu pada
sejarah mekanisme-mekanisme tersebut. Ini diibaratkan sang pengarang
seperti menjelaskan struktur tanaman anggrek dengan merujuk pada
keindahannya.

Di akhir ulasannya mengenai buku Evolutionary Psychology as Maladapted
Psychology (Psikologi Evolusioner sebagai Psikologi Salah Tempat),
profesor Bolhuis mengatakan bahwa hasil kajian Richardson mengungkap
betapa kajian psikologi berdasarkan teori evolusi sebagian besarnya
adalah rekaan semata:

In this excellent book, Richardson shows very clearly that attempts at
reconstruction of our cognitive history amount to little more than
"speculation disguised as results."

Dalam buku luar biasa ini, Richardson memperlihatkan dengan sangat
gamblang bahwa upaya-upaya dalam penyusunan ulang sejarah kemampuan
berpikir kita sedikit lebih dari "rekaan yang disamarkan sebagai
hasil." (Science 6 Juni 2008, Vol. 320. no. 5881, hal. 1293).

Atau sebagaimana diulas pula dalam editorial buku terbitan The MIT
Press (http://mitpress.mit.edu) tersebut:

It is speculation rather than sound science–and we should treat its
claims with skepticism. ([Psikologi evolusioner] itu lebih merupakan
rekaan daripada ilmu pengetahuan yang mapan – dan kita sepatutnya
memperlakukan pernyataan-pernyataannya dengan keraguan).

Mudah-mudahan psikologi evolusioner yang terbukti keliru ini, namun
telah lama diajarkan di dunia akademis, tak terkecuali di lembaga
pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia, semakin mendapatkan
pencerahan alternatif. Semoga. [as/science/MITpress/www.hidayatullah.com]

original source: http://www.sciencemag.org/cgi/content/full/320/5881/1293

Bila Diri Sempit Hati


Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

Saudaraku, semoga Allah senantiasa memberikan kepada kita hati yang lapang, jernih, karena ternyata berat sekali menghadapi hidup dengan hati yang sempit. Hati yang lapang dapat diibaratkan sebuah lapangan yang luas membentang, walaupun ada anjing, ular, kaajengking, dan ada aneka binatang buas lainnya, pastilah lapangan akan tetap luas.

Aneka binatang buas yang ada malah semakin nampak kecil dibandingkan luas lapangan. Sebaliknya, hati yang sempit dapat diibaratkan ketika kita berada di sebuah kamar mandi yang sempit, baru berdua dengan tikus saja, pasti jadi masalah.

Belum lagi jika dimasukan anjing, singa atau harimau yang sedang lapar, pastikanlah akan bermasalah lagi. Entah mengapa kita sering terjebak dalam pikiran yang membuat hari-hari kita menjadi hari-hari yang tidak nyaman, dan membuat pikiran kita jadi keruh, penuh rencana-rencana buruk.

Waktu demi waktu yang dilalui seringkali diwarnai kondisi hati yang mendidih, bergolak, penuh ketidaksukaan, terkadang kebencian.Bahkan lagi dendam kesumat, capek rasanya, jelang tidur, otak berpikir keras menyusun rencana bagaimana memuntahkan kebencian dan kedendaman yang ada dilubuk hatinya agar habis tandas terpuaskan kepada yang dibencinya.
Hari-harinya adalah hari uring-uringan makan tak enal, tidur tak nyenyak dikarenakan seluruh kosentrasi dan energinya difokuskan untuk memuaskan rasa bencinya ini.

Saudaraku, sungguh alangkah menderitanya orang-orang yang disiksa oleh kesempitan hati. Dia kan mudah sekali tersinggung, dan jika sudah tersinggung seakan-akan tidak termaafkan, kecuali sudah terpuaskan dengan melihat orang yang menyinggungnya menderita, sengsara, atau tidak berdaya. Seringkali kita mendengar cerita orang-orang yang dililit derita akibat rasa bencinya. Padahal ternyata yang dicontohkan para rasul, dan nabi serta para ulama yang ikhlas, orang-orang yang berjiwa besar, bukanlah mencontohkan dendam, membenci atau busuk hati.
Mereka justru contoh pribadi-pribadi yang kokoh bagai tembok tegar, sama sekali tidak terpancing oleh caci maki, cemooh, benci, dendam, dan perilaku-perilaku rendah lainnya. Sungguh pribadinya, bagai pohon yang akarnya menghujam ke dalam tanah, begitu kokoh dan kuat, hingga diterpa badai dan diterjang topan sekalipun tetap mantap tidak bergeming.

Wallahu a¢lam.

Selasa, 17 Juni 2008

TIPS MENYELESAIKAN SPAM


1.      Misal Anda punya e-mail namaku@usahaku.com yang sudah dipenuhi spam. Buatlah e-mail baru dari Gmail, missal namaku@gmail.com

2.      Login ke webmail di e-mail lama. Jika Anda tidak tahu alamatnya, tanyakan kepada admin. Alamat webmail biasanya menggunakan format www.namadomain.com/webmail atau bisa juga http://mail.usahaku.com:3000/, alamat ini tergantung software yang dipakai.

3.      Di webmail itu, cari fasilitas "Forwarding", artinya Anda akan mengarahkan e-mail yang masuk ke alamat tertentu, isikan Gmail Anda, misal namaku@gmail.com

4.      Sekarang login ke Gmail. Jika Anda menginginkan e-mail yang Anda kirim ke orang lain tetap tertera tujuan e-mail lama namaku@usahaku.com, maka Gmail menyediakan layanan "Reply to address" yang bisa diisi dengan e-mail utama kita. Caranya dengan klik Settings, kemudian klik Accounts, kemudian klik "edit info".

5.      Dengan cara ini, walaupun kita mengirim e-mail dari Gmail, orang tetap membacanya e-mail itu datang dari namuku@usahaku..com . Khusus untuk e-mail dengan tujuan Yahoo, DomainKey Yahoo tetap mendeteksi kalau e-mail itu dikirim dari Gmail. Tetapi setidaknya e-mail kita aman karena semua e-mail tersimpan rapi di Gmail dan tak perlu dihapus. Jika ingin mencari arsip e-mail lama, tinggal searching di Gmail.

 

Sumber : AMIR SODIKIN / Kompas, Kamis 8 Mei 2008

Golongan darah kamu,,,,,,


Golongan Darah: A, B, O, AB
 
Di Jepang, ramalan ttg seseorang lebih ditentukan oleh golongan darah daripada zodiak atau shio. Kenapa? Katanya, golongan darah itu ditentukan oleh protein-protein tertentu yang membangun semua sel di tubuh kita dan oleh karenanya juga menentukan psikologi kita. Benar apa tidak?
 

 
SIFAT SECARA UMUM

A

terorganisir, konsisten, jiwa kerja-sama tinggi, tapi selalu cemas (krn perfeksionis) yg kadang bikin org mudah sebel, kecenderungan politik: 'destra'

B

nyantai, easy going, bebas, dan paling menikmati hidup, kecenderungan politik: 'sinistra'

O

berjiwa besar, supel, gak mau ngalah, alergi pada yg detil, kecenderungan politik: 'centro'

AB

unik, nyleneh, banyak akal, berkepribadian ganda, kecenderungan politik




 
BERDASARKAN URUTAN

Yg paling gampang ngaret soal waktu
1 B (krn nyantai terus)
2 O (krn flamboyan)
3 AB (krn gampang ganti program)
4 A (krn gagal dalam disiplin)

Yg paling susah mentolerir kesalahan org :
1 A (krn perfeksionis dan narsismenya terlalu besar)
2 B (krn easy going tapi juga easy judging)
3 AB (krn asal beda)
4 O (easy judging tapi juga easy pardoning)

Yg paling bisa dipercaya :
1 A (krn konsisten dan taat hukum)
2 O (demi menjaga balance)
3 B (demi menjaga kenikmatan hidup)
4 AB (mudah ganti frame of reference)

Yg paling disukai utk jadi teman :
1 O (orangnya sportif)
2 A (selalu on time dan persis)
3 AB (kreatif)
4 B (tergantung mood)

Kebalikannya, teman yg paling disebelin/tidak disukai:
1 B (egois, easy come easy go, maunya sendiri)
2 AB (double standard)
3 A (terlalu taat dan scrupulous)
4 O (sulit mengalah)




 
MENYANGKUT OTAK DAN KEMAMPUAN

Yg paling mudah kesasar/tersesat
1 B
2 A
3 O
4 AB

Yg paling banyak meraih medali di olimpiade olah raga:
1 O (jago olah raga)
2 A (persis dan matematis)
3 B (tak terpengaruh pressure dari sekitar. Hampir seluruh atlet judo, renang dan gulat jepang bergoldar B)
4 AB (alergi pada setiap jenis olah raga)

Yg paling banyak jadi direktur dan pemimpin
1 O (krn berjiwa leadership dan problem-solver)
2 A (krn berpribadi 'minute' dan teliti)
3 B (krn sensitif dan mudah ambil keputusan)
4 AB (krn kreatif dan suka ambil resiko)

Yg jadi PM jepang rata2 bergolongan darah
1 O (berjiwa pemimpin)
 
Mahasiswa Tokyo Univ pada umumnyabergol darah : B

Yg paling gampang nabung :
1 A (suka menghitung bunga bank)
2 O (suka melihat prospek)
3 AB (menabung krn punya proyek)
4 B (baru menabung kalau punya uang banyak)

Yg paling kuat ingatannya
1 O
2 AB
3 A
4 B

Yg paling cocok jadi MC :
1 A (kaya planner berjalan)

 

 

 

MENYANGKUT KESEHATAN

Yg paling panjang umur :
1 O (gak gampang stress, antibodynya paling joss!)
2 A (hidup teratur)
3 B (mudah cari kompensasi stress)
4 AB (amburadul)

Yg paling gampang gendut
1 O (nafsu makan besar, makannya cepet lagi)
2 B (makannya lama, nambah terus, dan lagi suka makanan enak)
3 A (hanya makan apa yg ada di piring, terpengaruh program diet)
4 AB (Makan tergantung mood, mudah kena anoressia)




 

Paling gampang digigit nyamuk :
O (darahnya manis)

Yg paling gampang flu/demam/batuk/ pilek
1 A (lemah terhadap virus dan pernyakit menular)
2 AB (lemah thd hygiene)
3 O (makan apa saja enak atau nggak enak)
4 B (makan, tidur nggak teratur)




 

Apa yg dibuat pada acara makan2 di sebuah pesta :
O (banyak ngambil protein hewani, pokoknya daging2an)
A (ngambil yg berimbang. 4 sehat 5 sempurna)
B (suka ambil makanan yg banyak kandungan airnya spt soup, soto, bakso dsb)
AB (hobby mencicipi semua masakan, 'aji mumpung')

Yg paling cepat botak :
1 O
2 B
3 A
4 AB




 

Yg tidurnya paling nyenyak dan susah dibangunin :
1 B (tetap mendengkur meski ada Tsunami)
2 AB (jika lagi mood, sleeping is everything)
3 A (tidur harus 8 jam sehari, sesuai hukum)
4 O (baru tidur kalau benar2 capek dan membutuhkan)

Yg paling cepet tertidur
1 B (paling mudah ngantuk, bahkan sambil berdiripun bisa tertidur)
2 O (Kalau lagi capek dan gak ada kerjaan mudah ken ngantuk)
3 AB (tergantung kehendak)
4 A (tergantung aturan dan orario)




 

Penyakit yg mudah menyerang :
A (stress, majenun/linglung)
B (lemah terhadap virus influenza, paru-paru)
O (gangguan pencernaan dan mudah kena sakit perut)
AB (kanker dan serangan jantung, mudah kaget)

Apa yg perlu dianjurkan agar tetap sehat :
A (Krn terlalu perfeksionis maka nyantailah sekali-kali, gak usah terlalu tegang dan serius)
B (Krn terlalu susah berkonsentrasi, sekali-kali perlu serius sedikit, meditasi, main catur)
O (Krn daya konsentrasi tinggi, maka perlu juga mengobrol santai, jalan-jalan)
AB (Krn gampang capek, maka perlu cari kegiatan yg menyenangkan dan bikin lega).




 


 Yg paling sering kecelakaan lalu lintas (berdasarkan data kepolisian)
1 A
2 B
3 O
4 AB

 

Motivation of The Day : " Selembar Cek "


Di sebuah keluarga, tinggallah seorang ayah dengan putra tunggalnya yang
sebentar lagi lulus dari perguruan tinggi. Sang ibu beberapa tahun yang
lalu telah meninggal dunia. Mereka berdua memiliki kesamaan minat yakni
mengikuti perkembangan produk otomotif.

Suatu hari, saat pameran otomotif berlangsung, mereka berdua pun ke
sana. Melihat sambil berandai-andai. Seandainya tabungan si ayah
mencukupi, kira-kira mobil apa yang sesuai budget yang akan di beli.
Sambil bersenda gurau, sepertinya sungguh-sungguh akan membeli mobil
impian mereka.

Menjelang hari wisuda, diam-diam si anak menyimpan harapan dalam hati,
"Mudah-mudahan ayah membelikan aku mobil, sebagai hadiah kelulusanku.
Setelah lulus, aku pasti akan memasuki dunia kerja. Dan alangkah
hebatnya bila saat mulai bekerja nanti aku bisa berkendara ke kantor
dengan mobil baru," harapnya dengan senang. Membayangkan dirinya memakai
baju rapi berdasi, mengendarai mobil ke kantor.

Saat hari wisuda tiba, ayahnya memberi hadiah bingkisan yang segera
dibukanya dengan harap-harap cemas. Ternyata isinya adalah sebuah kitab
suci di bingkai kotak kayu berukir indah. Walaupun mengucap terima kasih
tetapi hatinya sungguh kecewa. "Bukannya aku tidak menghargai hadiah
dari ayah, tetapi alangkah senangnya bila isi kotak itu adalah kunci
mobil," ucapnya dalam hati sambil menaruh kitab suci kembali ke
kotaknya.

Waktu berlalu dengan cepat, si anak diterima kerja di kota besar. Si
ayah pun sendiri dalam kesepian. Karena usia tua dan sakit-sakitan, tak
lama si ayah meninggal dunia tanpa sempat meninggalkan pesan kepada
putranya.

Setelah masa berkabung selesai, saat sedang membereskan barang-barang,
mata si anak terpaku melihat kotak kayu hadiah wisudanya yang tergeletak
berdebu di pojok lemari. Dia teringat itu hadiah ayahnya saat wisuda
yang diabaikannya. Perlahan dibersihkannya kotak penutup, dan untuk
pertama kalinya kitab suci hadiah pemberian si ayah dibacanya.

Saat membaca, tiba-tiba sehelai kertas terjatuh dari selipan kitab suci.
Alangkah terkejutnya dia. Ternyata isinya selembar cek dengan nominal
sebesar harga mobil yang diinginkan dan tertera tanggalnya persis pada
hari wisudanya.

Sambil berlinang airmata, dia pun tersadar. Terjawab sudah, kenapa mobil
kesayangan ayahnya dijual. Ternyata untuk menggenapi harga mobil yang
hendak dihadiahkan kepadanya di hari wisuda. Segera ia pun bersimpuh
dengan memanjatkan doa, "Ayah maafkan anakmu yang tidak menghargai
hadiahmu .... Walau terlambat, hadiah Ayah telah kuterima...... Terima
kasih Ayah.. Semoga Ayah berbahagia di sisiNYA, amin".

Tidak jarang para orang tua memberi perhatian dengan alasan dan caranya
masing-masing. Tetapi dalam kenyataan hidup, karena kemudaan usia anak
dan emosi yang belum dewasa, seringkali terjadi kesalahfahaman pada anak
dalam menerjemahkan perhatian orang tua.

Jangan cepat menghakimi sekiranya harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
Sebaliknya tidak menjadikan kita manja hingga selalu menuntut
permintaan.

Mari belajar menjadi anak yang pandai menghargai setiap perhatian orang
tua.

Sumber: Selembar Cek oleh Andrie Wongso

13 Sifat Laki-laki Yang Tidak Disukai Perempuan


Para istri atau kaum wanita adalah manusia yang juga mempunyai hak tidak suka kepada laki-laki karena beberapa sifa-sifatnya. Karena itu kaum lelaki tidak boleh egois, dan merasa benar. Melainkan juga harus memperhatikan dirinya, sehingga ia benar-benar bisa tampil sebagai seorang yang baik. Baik di mata Allah, pun baik di mata manusia, lebih-lebih baik di mata istri. Ingat bahwa istri adalah sahabat terdekat, tidak saja di dunia melainkan sampai di surga. Karena itulah perhatikan sifat-sifat berikut yang secara umum sangat tidak disukai oleh para istri atau kaum wanita. Semoga bermanfaat.

Pertama, Tidak Punya Visi

Setiap kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas. Bahwa hidup ini diciptakan bukan semata untuk hidup. Melainkan ada tujuan mulia. Dalam pembukaan surah An Nisa':1 Allah swt. Berfirman: 'Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu'. Dalam ayat ini Allah dengan tegas menjelaskan bahwa tujuan hidup berumah tangga adalah untuk bertakwa kepada Allah. Takwa dalam arti bersungguh mentaati-Nya. Apa yang Allah haramkan benar-benar dijauhi. Dan apa yang Allah perintahkan benar ditaati.

Namun yang banyak terjadi kini, adalah bahwa banyak kaum lelaki atau para suami yang menutup-nutupi kemaksiatan. Istri tidak dianggap penting. Dosa demi dosa diperbuat di luar rumah dengan tanpa merasa takut kepada Allah. Ingat bahwa setiap dosa pasti ada kompensasinya. Jika tidak di dunia pasti di akhirat. Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang hancur karena keberanian para suami berbuat dosa. Padahal dalam masalah pernikahan Nabi saw. bersabda: 'Pernikahan adalah separuh agama, maka bertakwalah pada separuh yang tersisa.'

Kedua, Kasar

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Ini menunjukkan bahwa tabiat wanita tidak sama dengan tabiat laki-laki. Karena itu Nabi saw. menjelaskan bahwa kalau wanita dipaksa untuk menjadi seperti laki-laki tulung rusuk itu akan patah. Dan patahnya berarti talaknya. Dari sini nampak bahwa kaum wanita mempunyai sifat ingin selalui dilindungi. Bukan diperlakukan secara kasar. Karena itu Allah memerintahkan para suami secara khusus agar menyikapi para istri dengan lemah lembut: Wa'aasyiruuhunna bil ma'ruuf (Dan sikapilah para istri itu dengan perlakuan yang baik) An Nisa: 19. Perhatikan ayat ini menggambarkan bahwa sikap seorang suami yang baik bukan yang bersikap kasar, melainkan yang lembut dan melindungi istri.

Banyak para suami yang menganggap istri sebagai sapi perahan. Ia dibantai dan disakiti seenaknya. Tanpa sedikitpun kenal belas kasihan. Mentang-mentang badannya lebih kuat lalu memukul istri seenaknya. Ingat bahwa istri juga manusia. Ciptaan Allah. Kepada binatang saja kita harus belas kasihan, apalagi kepada manusia. Nabi pernah menggambarkan seseorang yang masuk neraka karena menyikas seekor kucing, apa lagi menyiksa seorang manusia yang merdeka.

Ketiga, Sombong

Sombong adalah sifat setan. Allah melaknat Iblis adalah karena kesombongannya. Abaa wastakbara wakaana minal kaafiriin (Al Baqarah:34). Tidak ada seorang mahlukpun yang berhak sombong, karena kesombongan hanyalah hak priogatif Allah. Allah berfirman dalam hadits Qurdsi: 'Kesombongan adalah selendangku, siapa yang menandingi aku, akan aku masukkan neraka.'Wanita adalah mahluk yang lembut. Kesombongan sangat bertentangan dengan kelembutan wanita. Karena itu para istri yang baik tidak suka mempunyai suami sombong.

Sayangnya dalam keseharian sering terjadi banyak suami merasa bisa segalanya. Sehingga ia tidak mau menganggap dan tidak mau mengingat jasa istri sama sekali. Bahkan ia tidak mau mendengarkan ucapan sang istri. Ingat bahwa sang anak lahir karena jasa kesebaran para istri. Sabar dalam mengandung selama sembilan bulan dan sabar dalam menyusui selama dua tahun. Sungguh banyak para istri yang menderita karena prilaku sombong seorang suami.

Keempat, Tertutup

Nabi saw. adalah contoh suami yang baik. Tidak ada dari sikap-sikapnya yang tidak diketahui istrinya. Nabi sangat terbuka kepada istri-istrinya. Bila hendak bepergian dengan salah seorang istrinya, nabi melakukan undian, agar tidak menimbulkan kecemburuan dari yang lain. Bila nabi ingin mendatangi salah seorang istrinya, ia izin terlebih dahulu kepada yang lain. Perhatikan betapa nabi sangat terbuka dalam menyikapi para istri. Tidak seorangpun dari mereka yang merasa didzalimi. Tidak ada seorang dari para istri yang merasa dikesampingkan.

Kini banyak kejadian para suami menutup-nutupi perbuatannya di luar rumah. Ia tidak mau berterus terang kepada istrinya. Bila ditanya selalu jawabannya ngambang. Entah ada rapat, atau pertemuan bisnis dan lain sebagainya. Padahal tidak demikian kejadiannya. Atau ia tidak mau berterus terang mengenai penghasilannya, atau tidak mau menjelaskan untuk apa saja pengeluaran uangnya. Sikap semacam ini sungguh sangat tidak disukai kaum wanita. Banyak para istri yang tersiksa karena sikap suami yang begitu tertutup ini.

Kelima, Plinplan

Setiap wanita sangat mendambakan seorang suami yang mempunyai pendirian. Bukan suami yang plinplan. Tetapi bukan diktator. Tegas dalam arti punya sikap dan alasan yang jelas dalam mengambil keputusan. Tetapi di saat yang sama ia bermusyawarah, lalu menentukan tindakan yang harus dilakukan dengan penuh keyakinan. Inilah salah satu makna qawwam dalam firman Allah: arrijaalu qawwamuun alan nisaa'(An Nisa':34).

Keenam, Pembohong

Banyak kejadian para istri tersiksa karena sang suami suka berbohong. Tidak mau jujur atas perbuatannya. Ingat sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh ke tanah. Kebohongan adalah sikap yang paling Allah benci. Bahkan Nabi menganggap kebohongan adalah sikap orang-orang yang tidak beriman. Dalam sebuah hadits Nabi pernah ditanya: hal yakdzibul mukmin (apakah ada seorang mukmin berdusta?) Nabi menjawab: Laa (tidak). Ini menunjukkan bahwa berbuat bohong adalah sikap yang bertentangan dengan iman itu sendiri.

Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang bubar karena kebohongan para suami. Ingat bahwa para istri tidak hanya butuh uang dan kemewahan dunia. Melainkan lenbih dari itu ia ingin dihargai. Kebohongan telah menghancurkan harga diri seorang istri.. Karena banyak para istri yang siap dicerai karena tidak sanggup hidup dengan para sumai pembohong.

Ketujuh, Cengeng

Para istri ingin suami yang tegar, bukan suami yang cengeng. Benar Abu Bakar Ash Shiddiq adalah contoh suami yang selalu menangis. Tetapi ia menangis bukan karena cengeng melainkan karena sentuhan ayat-ayat Al Qur'an. Namun dalam sikap keseharian Abu Bakar jauh dari sikap cengeng. Abu Bakar sangat tegar dan penuh keberanian. Lihat sikapnya ketika menghadapi para pembangkang (murtaddin), Abu Bakar sangat tegar dan tidak sedikitpun gentar.

Suami yang cenging cendrung nampak di depan istri serba tidak meyakinkan. Para istri suka suami yang selalu gagah tetapi tidak sombong. Gagah dalam arti penuh semangat dan tidak kenal lelah. Lebih dari itu tabah dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

Kedelapan, Pengecut

Dalam sebuah doa, Nabi saw. minta perlindungan dari sikap pengecut (a'uudzubika minal jubn), mengapa? Sebab sikap pengecut banyak menghalangi sumber-sumber kebaikan. Banyak para istri yang tertahan keinginannya karena sikap pengecut suaminya. Banyak para istri yang tersiksa karena suaminya tidak berani menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Nabi saw. terkenal pemberani. Setiap ada pertempuran Nabi selalu dibarisan paling depan. Katika terdengar suara yang menakutkan di kota Madinah, Nabi saw. adalah yang pertama kaluar dan mendatangi suara tersebut.

Para istri sangat tidak suka suami pengecut. Mereka suka pada suami yang pemberani. Sebab tantangan hidup sangat menuntut keberanian. Tetapi bukan nekad, melainkan berani dengan penuh pertimbangan yang matang.

Kesembilan, Pemalas

Di antara doa Nabi saw. adalah minta perlindingan kepada Allah dari sikap malas: allahumma inni a'uudzubika minal 'ajizi wal kasal , kata kasal artinya malas. Malas telah membuat seseorang tidak produktif. Banyak sumber-sumber rejeki yang tertutup karena kemalasan seorang suami. Malas sering kali membuat rumah tangga menjadi sempit dan terjepit. Para istri sangat tidak suka kepada seorang suami pemalas. Sebab keberadaanya di rumah bukan memecahkan masalah melainkan menambah permasalah. Seringkali sebuah rumah tangga diwarnai kericuhan karena malasnya seorang suami.

Kesepuluh, Cuek Pada Anak

Mendidik anak tidak saja tanggung jawab seorang istri melainkan lebih dari itu tanggung jawab seorang suami. Perhatikan surat Luqman, di sana kita menemukan pesan seorang ayah bernama Luqman, kepada anaknya. Ini menunjukkan bahwa seorang ayah harus menentukan kompas jalan hidup sang anak. Nabi saw. Adalah contoh seorang ayah sejati. Perhatiannya kepada sang cucu Hasan Husain adalah contoh nyata, betapa beliau sangat sayang kepada anaknya. Bahkan pernah berlama-lama dalam sujudnya, karena sang cucu sedang bermain-main di atas punggungnya.

Kini banyak kita saksikan seorang ayah sangat cuek pada anak. Ia beranggapan bahwa mengurus anak adalah pekerjaan istri. Sikap seperti inilah yang sangat tidak disukai para wanita.

Kesebelas, Menang Sendiri

Setiap manusia mempunyai perasaan ingin dihargai pendapatnya. Begitu juga seorang istri. Banyak para istri tersiksa karena sikap suami yang selalu merasa benar sendiri. Karena itu Umar bin Khaththab lebih bersikap diam ketika sang istri berbicara. Ini adalah contoh yang patut ditiru. Umar beranggapan bahwa adalah hak istri mengungkapkan uneg-unegnya sang suami. Sebab hanya kepada suamilah ia menemukan tempat mencurahkan isi hatinya. Karena itu seorang suami hendaklah selalu lapang dadanya. Tidak ada artinya merasa menang di depan istri.. Karena itu sebaik-baik sikap adalah mengalah dan bersikap perhatian dengan penuh kebapakan. Sebab ketika sang istri ngomel ia sangat membutuhkan sikap kebapakan seorang suami. Ada pepetah mengatakan: jadilah air ketika salah satunya menjadi api.

Keduabelas, Jarang Komunikasi

Banyak para istri merasa kesepian ketika sang suami pergi atau di luar rumah. Sebaik-baik suami adalah yang selalu mengontak sang istri. Entah denga cara mengirim sms atau menelponnya. Ingat bahwa banyak masalah kecil menjadi besar hanya karena miskomunikasi. Karena itu sering berkomukasi adalah sangat menentukan dalam kebahagiaan rumah tangga.

Banyak para istri yang merasa jengkel karena tidak pernah dikontak oleh suaminya ketika di luar rumah. Sehingga ia merasa disepelekan atau tidak dibutuhkan. Para istri sangat suka kepada para suami yang selalu mengontak sekalipun hanya sekedar menanyakan apa kabarnya.

Ketigabelas, Tidak Rapi dan Tidak Harum

Para istri sangat suka ketika suaminya selalu berpenampilan rapi. Nabi adalah contoh suami yang selalu rapi dan harum. Karena itu para istrinya selalu suka dan bangga dengan Nabi. Ingat bahwa Allah Maha indah dan sangat menyukai keindahan. Maka kerapian bagian dari keimanan. Ketika seorang suami rapi istri bangga karena orang-orang pasti akan berkesan bahwa sang istri mengurusnya. Sebaliknya ketika sang suami tidak rapi dan tidak harum, orang-orang akan berkesan bahwa ia tidak diurus oleh istrinya. Karena itu bagi para istri kerapian dan kaharuman adalah cermin pribadi istri. Sungguh sangat tersinggung dan tersiksa seorang istri, ketika melihat suaminya sembarangan dalam penampilannya dan menyebarkan bahu yang tidak enak. Allahu a'lam

Oleh: DR. Amir Faishol Fath

Dakwatuna.com

HUKUM ORANG YANG MENJADIKAN MENGEMIS SEBAGAI PROFESI


HUKUM ORANG YANG MENJADIKAN MENGEMIS SEBAGAI PROFESI

Oleh
Syaikh Abul Hasan Musthafa bin Ismail As-Sulaimani Al-Mishri

----------------------------------------------------------

Pertanyaan
Syaikh Abul Hasan Musthafa bin Ismail As-Sulaimani Al-Mishri ditanya : Kami menjumpai sebagian orang yang menjadikan meminta-minta dan mengemis sebagai profesi, sehingga ia dapat memiliki rumah, kendaraan dan dapat menanam saham di perusahaan-perusahaan. Kami sering menjumpai mereka di masjid-masjid atau di pinggir-pinggir jalan menengadahkan tangannya kepada orang-orang yang lalu lalang. Bagaimana sikap kami terhadap mereka .?

Jawaban
Tentu saja itu adalah perbuatan tercela. Cinta dunia telah menyeret orang-orang seperti itu untuk menjual agama dan kehormatannya. Sedangkan orang-orang yang yakin (akan agamanya) dan memiliki kejujuran akan terhindar dari perbuatan seperti itu. Allah telah menyebutkan sifat mereka, yaitu memelihara diri dari meminta-minta di dalam Al-Qur'an.
"Artinya : (Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat oleh jihad di jalan Allah mereka tidak dapat berusaha di muka bumi. Orang yang tidak tahu menyangka mereka orang-orang kaya karena menahan diri dari meminta-minta"  [Al-Baqarah : 273]
Oleh sebab itu, wajib memberikan nasehat kepada peminta-minta seperti itu tanpa mencela dan mempermalukan mereka, kecuali jika dampak buruk perbuatan mereka tersebut tidak dapat dibendung, saat itu perlu ditegur dengan keras, dan hendaklah memberikan nasehat dan peringatan kepada mereka. Dengan menyampaikan beberapa hadits Nabi, di antaranya :

1.    Hadits Ibnu Umar dari Rasulullah, beliau bersabda.
"Artinya : Senantiasa seseorang meminta-minta hingga ia datang pada hari kiamat tanpa membawa sekerat dagingpun di wajahnya"  [Muttafaqun 'Alaihi]
2.    Hadits Abu Said dari Rasulullah, beliau bersabda.
"Artinya : Barangsiapa yang menjaga kehormatan dirinya, niscaya Allah akan menjaga kehormatannya, barangsiapa yang merasa cukup, niscaya Allah akan men-cukupinya, barangsiapa berlatih kesabaran, niscaya Allah akan mencurahkan kesabaran baginya, dan tiada seorangpun mendapat karunia yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran"  [Muttafaqun 'Alaihi]
3.    Hadits Hakim bin Hizam di dalam Shahihain ia berkata.
Aku pernah meminta sesuatu kepada Rasulullah, lalu beliau memberikannya, kemudian aku kembali meminta kepada beliau, beliau masih memberikannya, demikianlah sampai tiga kali. Kemudian beliau berkata :

"Artinya :  Wahai Hakim, harta ini memang indah dan manis, barangsiapa yang mengambilnya dengan kelapangan hati -yaitu dengan kezuhudan dari penerima dan kerelaan hati yang memberi- niscaya akan dilimpahkan berkah baginya. Sebaliknya, barangsiapa yang menerima dengan ketamakan, pasti tidak akan dilimpahkan berkah baginya. Bagaikan orang makan yang tidak kunjung kenyang, dan tangan yang diatas  lebih baik dari pada tangan yang dibawah".

Hakim berkata : Ya Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran. Saya tidak akan menerima pemberian apapun dari seseorang sepeninggalmu selamanya -yaitu aku tidak akan mengurangi hartanya dan tidak akan meminta-minta kepadanya-. [Lihat "Fathul Bari" III : 336]

Kemudian pada masa Khalifah Abu Bakar, beliau memanggilnya untuk memberi hadiah kepadanya dari baitul-maal, namun Hakim menolaknya. Juga pada masa Khalifah Umar, beliau juga memanggil Hakim untuk memberinya hadiah, namun ia pun menolaknya. Sehingga Umar berkata : Wahai Kaum Muslimin, saya membuat persaksian kepada kamu bahwa saya telah memberi kepada Hakim bagiannya dari harta Fa'i tetapi ia enggan menerimanya. Demikianlah, Hakim tetap tidak mau menerima dari seorangpun sepeninggal Rasulullah hingga ia meninggal dunia.

Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan satu riwayat Ibnu Rahuyah bahwa ketika Hakim wafat, tidak ada seorangpun yang lebih kaya dari beliau. Namun sanad riwayat ini perlu diteliti kembali.
4.    Hadits Az-Zubeir bin Awwam dari Rasulullah beliau bersabda.
"Artinya : Sekiranya salah seorang dari kamu membawa tali lalu pergi ke bukit untuk mencari kayu, kemudian ia pikul ke pasar untuk menjualnya demi mejaga kehormatannya, niscaya yang demikian itu lebih baik dari pada meminta-minta kepada orang lain, baik diberi maupun di tolak"  [Hadits Riwayat Musim]
5.    Hadits Abu Hurairah dari Rasulullah beliau bersabda.
"Artinya : Barangsiapa yang meminta-minta untuk memperbanyak hartanya, tiada lain ia  hanyalah memperbanyak bara api kemudian terserah kepadanya akan memperbanyak bara api tersebut atau menguranginya"  [Hadits Riwayat Muslim]
6.    Hadits Habsyi bin Junadah dari Rasulullah beliau bersabda.
"Artinya : Barangsiapa yang meminta-minta bukan karena kefakirannya, maka seakan-akan ia telah memakan bara api"  [Hadits Riwayat Ahmad]
Dan banyak sekali hadits-hadits lain tentang kejelekan meminta-minta dan tentang keutamaan bersabar dan menjaga kehormatan diri. Telah dirangkum sebagian besar hadits-hadits tersebut di dalam buku berjudul "Dzammul-Mas'alah" karangan Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i. Semoga Allah menjaga beliau dari kejelekan-kejelakan. Di dalam buku itu Syaikh Muqbil menjelaskan adanya indikasi penularan penyakit berbahaya ini -yaitu berlomba-lomba memperbanyak harta- dari para pengemis tersebut kepada sebagian orang yang mengaku sebagai juru dakwah. Tentu saja sikap semacam ini justru membuat hina ilmu dan dirinya di hadapan khalayak umum.

Benarlah yang dikatakan oleh seorang penyair :
Seandainya Ahli Ilmu menjaga kehormatan ilmunya
tentulah ilmu itu akan menjaga kehormatan dirinya
dan sekiranya ia agungkan ilmu itu di dalam dirinya
tentulah ia akan dihormati.
akan tetapi jika ia menyia-nyiakan ilmu tersebut
niscaya ilmu itu akan membuatnya hina
serta mengotorinya dengan ketamakan hawa nafsunya hingga menjadi hitam kelam

Penyair lain berkata :
Aku menjaga kehormatan diriku dengan harta ku
dan aku tidak akan mengotorinya di dalam kubangan harta
tidak ada keberkahan bagi kehormatan
yang tercemar dengan harta dunia.

Penyair lain berkata :
Kita menata kemilau dunia dengan merobek-robek kehormatan agama kita
Tiada satupun yang berhasil kita raih, baik dunia apalagi agama (akhirat) kita
Betapa beruntungnya seorang hamba yang mengutamakan kehendak Rabbnya
serta mempergunakan dunianya untuk
menggapai masa depan (akhirat)nya

Penyair lain mengatakan :
Sesungguhnya ada beberapa hamba Allah yang bijaksana
mereka menjauhi dunia karena takut fitnah (godaan)
mereka renungkan lalu mereka menyadari
bahwa dunia bukan tempat tinggal hidup abadi
mereka anggap dunia ini bagaikan samudra
dan mereka mempergunakan amal shalih sebagai bahteranya

Bukankah Allah hanya meminta kepada kita keistiqomahan diatas agama-Nya .? Dan agar mengajak ummat untuk melakukan kebaikan-kebaikan, serta menjelaskan kepada mereka jalan terbaik untuk meraihnya, yaitu mengajak mereka untuk membantu para pelaksana proses belajar mengajar agar manfaat dari proses belajar mengajar ini dapat dirasakan oleh segenap kaum muslimin diamanpun mereka berada. Apalagi pada zaman sekarang ini sangat sedikit orang-orang yang menyadari urgensi ilmu di dalam penyebaran dakwah. Jangan sampai masalah dana menjadi penyebab kebencian dan antipati masyarakat terhadap dakwah.

Semoga Allah menjaga kita semua dari segala keburukan, dan memudahkan kita untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran. Sesungguhnya Ia Maha memberi lagi Maha Mulia.

Catatan :
Kita juga tidak boleh menyamaratakan semua peminta-minta. Kita tidak boleh menuduh mereka macam-macam, karena hal itu termasuk buruk sangka tanpa alasan. Seharusnya kita bersyukur kepada Allah yang telah menjaga kita dari meminta-minta. Allah berfirman :
"Artinya : Dan terhadap orang yang meminta-minta makan janganlah kamu menghardiknya"  [Ad-Dhuha : 10]
Ayat ini umum bagi semua peminta-minta, kecuali jika kita mengetahui bahwa dia adalah orang jahat.

Adapun tentang hadits :
"Artinya :  Setiap peminta-minta punya hak ( untuk diberi ) walaupun ia datang dengan mengendarai kuda"  adalah hadits dhaif  (lemah) dinyatakan dhaif  oleh Syaikh Al-Albani [Lihat "Silsilah Hadits Dhaif" No. 1378]

Senin, 16 Juni 2008

Zakat Sebagai Sistem Kesejahteraan Sosial


Zakat adalah satu dari rukun Islam yang lima, artinya zakat merupakan
sendi agama. Bentuk zakat adalah memberikan sebagian harta secara
reguler kepada orang lain yang berhak, ada yang setahun sekali setiap
Idul Fitri (zakat fitrah), ada yang  setiap panen (zakat pertanian)
ada yang setiap tutup buku (perdagangan) dan ada yang setiap berjumpa
obyeknya (zakat barang temuan/harta karun). Bagi pembayar, zakat
sebagaimana arti bahasa dari kata zakat mengandung arti suci dan
tumbuh, yakni orang yang patuh membayar zakat , hatinya dididik
menjadi suci, yakni hatinya sedikit-sedikit dilatih untuk tidak
terbelenggu oleh harta karena memberi kepada orang lain merupakan
latihan jiwa membuang sifat tamak, menanamkan kesadaran bahwa didalam
harta miliknya ada hak orang lain yang harus ditunaikan. Harta pun
menjadi suci karena terbebas dari apa yang bukan miliknya.

Menurut al Qur'an, di dalam harta si kaya terkandung hak-hak orang
lain, yang meminta dan yang tidak berani meminta. wa fi amwalihim
haqqun li as saili wa al mahrum. Jadi zakat memang milik mustahiq yang
harus dibayarkan, jika tidak dibayarkan maka berarti si kaya menahan
hak-hak orang miskin yang berhak, dan perbuatan itu searti dengan
korupsi. Zakat juga mengandung arti tumbuh, yakni bahwa harta yang
dizakati akan tumbuh berkembang secara sehat seperti pohon yang
rindang, indah dipandang mata, bisa untuk berteduh orang banyak dan
buahnya bermanfaat.

Zakat merupakan rukun Islam yang wajib dilaksanakan. Prinsip dasar
syariat Islam adalah memperkecil beban, oleh karena itu zakat bersifat
ringan, hanya 2,5 % (zakat niaga/kekayaan), 5 % (zakat produksi
pertanian padat modal) , 10 % (zakat produksi pertanian tadah hujan
dan 20 % (zakat barang temuan atau rejeki nomplok). Zakat dipusatkan
pada membayar, bukan pada menerima, oleh karena itu zakat lebih
merupakan shok terapi bagi pemilik harta agar tidak serakah memonopoli
kekayaan. Zakat tidak relefan dengan pengentasan kemiskinan karena
jumlahnya yang sangat sedikit. Oleh karena itu sebagaimana disamping
salat wajib juga dianjurkan salat sunnat yang bermacam-macam dan jauh
lebih banyak dibanding salat wajib, maka disamping kewajiban berzakat,
pemilik harta dianjurkan untuk memberi sedekah dan infaq. Shadaqah
adalah pemberian yang diberikan kepada fakir miskin dengan niat
ibadah. Fakir adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak
pula memiliki harta untuk membiayai hidupnya, sedangkan orang miskin
adalah orang yang memiliki pekerjaan tetapi hasilnya tidak mencukupi
untuk membiayai hidupnya secara "pantas". Jika zakat hanya diwajibkan
kepada orang kaya, sadaqah bukan saja dianjurkan kepada orang kaya
tetapi juga dianjurkan kepada orang miskin. Jika zakat ditentukan
obyeknya, tarifnya dan mustahiqnya, maka sedekah tidak dibatasi
jumlahnya, boleh 1 % dari hartanya, boleh 10 %, boleh 50 % dan bahkan
boleh menyedekahkan hartanya secara keseluruhan.

Adapun infaq adalah pemberian yang ditentukan jumlahnya untuk
kepentingan tertentu, misalnya infaq untuk membangun jalan, membangun
sekolah, membangun masjid dan sebagainya. Dalam keadaan sulit pada
zaman Rasul, Usman bin Affan sebagai orang kaya menyerahkan 50 %
hartanya untuk infaq dan sadaqah, sementara Abu Bakar Siddiq sebagai
orang miskin menyerahkan 100 % harta miliknya untuk infaq dan sedeqah.

Kata sadaqah ada hubungannya dengan kata shadiq-shidaqah yang berarti
persahabatan. Maknanya orang yang gemar sedekah akan memperoleh banyak
sahabat, terutama dari orang yang menerima sedekah itu. Shadaqah juga
berhubungan dengan kata shidq yang artinya benar atau jujur, maknanya
bahwa pemberian shadaqah akan menumbuhkan persahabatan yang benar,
persahabatan yang dilandasi oleh nilai kejujuran bukan persahabatan
palsu. Suap juga merupakan pemberian, bahkan biasanya pemberian dalam
jumlah besar, tetapi praktek suap tidak akan melahirkan persahabatan
yang benar dan jujur, sebaliknya jika tujuan suap tidak tercapai,
penyuapan akan berbuntut menjadi permusuhan.

Memang zakat, infaq dan sadaqah bisa dimenej menjadi potensi ekonomi
masyarakat, tetapi psikologi zakat infaq dan sedekah lebih pada
penjalinan hubungan antar manusia dalam keluarga, hubungan
pertetanggaan dan pembinaan masyarakat secara lebih luas. Oleh karena
itu dalam agama ditetapkan tiga perioritas penerima zakat dan sedekah,
yaitu orang miskin, tetangga dekat dan kerabat. Jika banyak orang
miskin sementara yang disedekahkan sedikit, utamakan untuk orang
miskin yang masih ada hubungan kerabat dekat dan orang miskin yang
menjadi tetangga dekat. Nabi bahkan menganjurkan agar jika di rumah
memotong ayam (atau yang lain), perbanyak kuahnya ketika memasak agar
bisa memberi tetangga. Nabi bahkan menekankan agar tidak malu memberi
tetangga meski hanya "ceker ayam".  Mengapa ?, tradisi saling memberi
makanan anta\r tetangga , meski hanya makanan sederhana sangat besar
peranannya dalam mengeratkan hubungan sosial. Sebaliknya pemberian
bergengsi mungkin justeru memberatkan kepada yang menerima karena ia
dibebani perasaan harus membalas dengan pemberian yang gengsinya setara.

Jadi zakat merupakan konsep dasar dari pembangunan kesejahteraan
sosial yang harus dikembangkan secara cerdas, sejalan dengan tradisi
masyarakat . Dalam ajaran Islam disebutkan bahwa zakatnya rumah adalah
menjamu tamu. Ajaran ini bisa dikembangkan misalnya, zakatnya mobil
pribadi adalah pada sekali-sekali mengantarkan tetangga yang
membutuhkan angkutan . Begitulah seterusnya sehingga pada setiap
harta, disadari bahwa di dalamnya ada hak orang lain. Sosiolog Ibnu-
Khaldun bahkan memperkenalkan istilah produk seribu orang, yakni bahwa
dalam setiap benda yang kita miliki, kata Ibn Khaldun, proses
keberadaanya telah melibatkan seribu orang. Kursi kayu yang kita
duduki misalnya telah melibatkan penanam kayu, penebang kayu, pembuat
alat pertukangan, tukang kayu, pembuat pelitur, pemelitur, pembuat
paku, pengali tambang biji besi sampai kepada angkutan yang membawa
kursi itu ke rumah. Angka seribu yang diperkenalkan Ibn Khaldun bukan
angka matematik tetapi untuk menunjukan betapa banyaknya orang yang
terlibat dalam proses kehadiran suatu benda, oleh karena itu kata Ibn
Khaldun, setiap benda memiliki fungsi sosial.

Ada tiga format pemberian dengan nama yang berbeda, yaitu hadiah,
hibah dan sedekah. Hadiah adalah pemberian dari orang kecil kepada
orang yang dihormati. Misalnya persatuan guru SD memberi hadiah kepada
Gubernur, sebuah produk kerajinan yang dilakukan oleh murid-murid SD
Teladan. Hibah adalah pemberian dari seseorang kepada orang yang
setara tingkatnya, pemberian yang bersifat persahabatan atau
solidaritas sesama teman. Sedekah adalah pemberian dari orang yang
lebih kuat kepada orang yang lebih lemah. Orang yang memiliki uang
seratus ribu tetapi berani bersedekah sembilanpuluh ribu, adalah
termasuk orang kuat dibanding orang yang memiliki sejuta rupiah tetapi
tidak mampu bersedekah dalam jumlah yang sama.

Dalam Islam diajarkan bahwa sedekah akan menghilangkan bala (bencana),
as- shadaqatu tadfa`u al bala'. Maknanya orang yang gemar memberi, ia
akan memiliki banyak teman dan dicintai orang banyak secara jujur.
Oleh karena itu setiap kali datang gangguan datang kepadanya, orang
banyak akan datang ramai-ramai membantunya sehinga ia terhindar dari
bencana yang tak diinginkan.

Kemampuan memberi tidak mesti berhubungan dengan banyaknya
kepemilikan. Ada orang yang hanya memiliki sedikit tetapi mampu
memberi banyak, sementara ada orang yang banyak memiliki tetapi tidak
mampu memberi walau sedikit. Kemampuan memberi berkaitan erat dengan
cara berfikir. Ada orang memiliki kambing 99 ekor, ketika sedang
menggembala berjumpa dengan seseorang yang sedang menggembalakan
kambingnya satu ekor, karena hanya satu ekor itulah kambing yang
dimiliki. Dalam pikiran pemilik 99 ekor, tanggung amat kau, kambing
hanya satu, saya punya 99, maka yang ia pikirkan adalah bagaimana
memindahkan yang satu ekor itu untuk menggenapkan kambingnya menjadi
seratus. Seandainya ia berfikir untuk memberi maka akan ada rumus;
biar kambingku genap, ini yang sembilan aku berikan padamu, aku punya
90 dan engkau punya 10.

Hasan al Banna, pendiri Ikhwan al Muslimin Mesir pernah memberi tiga
nasehat yang sangat baik. Katanya : (a) berfikirlah untuk memberi agar
orang lain memperoleh faedahnya (b) berfikirlah untuk selalu menanam
agar orang lain bisa memetiknya, dan (c) bersusahpayahlah untuk
memberi kesempatan orang lain beristirahat.

Nasehat ini sesungguhnya sangat mendalam, karena dibalik nasehat itu
ada logika-logika yang bisa dijelaskan;

(1) hendaknya semua orang dalam masing-masing kapasitasnya, sebagai
pemimpin, sebagai anak buah, sebagai suami, sebagai isteri, sebagai
orang tua, sebagai anak dan seterusnya berfikirlah untuk dapat memberi
sesuai dengan posisinya, jangan hanya berfikir apa yang dapat saya
peroleh. Bayangkan seandainya semua karyawan dalam suatu kantor selalu
bertanya apa yang dapat saya ambil dari kantor ini, maka pasti tak
lama kemudian kantor itu bangkrut. Begitupun negara kita akan bangkrut
jika setiap aparat negara selalu berfikir apa yang dapat saya ambil
dari negeri ini.

(2) Hendaknya semua orang berfikir untuk menanam agar orang lain bisa
memetiknya. Jika semua orang berfikir menanam untuk memetik sendiri,
maka tidak ada orang tua yang mau menanam kelapa, karena tanaman
kelapa biasanya baru bisa dipetik oleh generasi anaknya.  Jika orang
menanam hanya untuk dapat segera memetik buahnya maka orang lebih suka
menanam bayam, tidak mau menanam pohon jati. Nasehat ini menjadi
sangat mengena karena sesungguhnya semua yang kita petik (di pasar);
buah-buahan, sayuran, dan beras adalah tanaman orang lain di tempat
lain. Yang paling berbahaya adalah jika orang hanya berfikir memetik
dan tidak mau menanam, seperti orang yang dengan rakus membabat hutan
tanpa berusaha menanam kembali. Apa yang bisa ditanam ? Pohon-pohonan,
ilmu pengetahuan dan jasa. Orang bijak berkata; barang siapa menanam
pasti memetik, man zaro`a hashada, meski yang dipetik mungkin tanaman
orang lain, di tempat lain dan di kurun waktu yang lain.

(3) Hendaknya semua orang memusatkan perhatian untuk bekerja keras
untuk memberi kesempatan orang lain beristirahat. Kenapa ? karena
sesungguhnya orang  bisa istirahat juga jika ada orang lain yang susah
payah bekerja. Penumpang bus Surabaya Jakarta bisa tertidur lelap
karena ada supir yang tetap terjaga. Ibu-ibu bisa isterihat di rumah
karena ada bapak dan ibu guru yang bekerja keras mengajar anak-anak
mereka di sekolah.

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com