Rabu, 27 Agustus 2008

Aduh Saya Lagi Malas Nih!!!!


Aduh saya lagi malas nih apalagi habis libur, ketika rasa malas itu datang
rasanya tidak ingin saya melakukan apapun, jangan kan untuk berfikir sukses,
untuk menggerakkan badan pun seperti susah sekali, maunya istirahat terus
terutama tidur, mata mengantuk, fikiran tertutup, badan terasa pegal-pegal.
Saya juga sering berdiskusi dengan banyak sahabat, hampir semua orang pernah
mengalami rasa malas.Seorang sahabat mengatakan "wah..kalau ada yang nggak
malas, hebatlah". Dari perkataan tersebut saya menyimpulkan bahwa kita semua
yaitu orang yang malas dengan yang rajin, yang sukses dengan yang gagal
sama-sama menghabiskan waktu 24 jam perhari. jadi tinggal bagaimana kita
memanfaatkanya

Memang rasa malas sudah merupakan fitrah dari Tuhan dan kita harus yakin
bahwa pemberian Tuhan itu selalu ada manfaatnya, hanya saja permasalahannya
terletak pada bagaimana kita mengatasi rasa malas tersebut, mencoba
mengambil manfaat atau hikmah dari penanganan rasa malas kita dan belajar
melihat dari sudut pandang yang lebih baik. malas biasanya terjadi karena
kita gak tau "tujuan" apa yang sebenarnya kita cari, itulah pentingnya kita
membuat GOAL SETTING

Tanamkan bahwa hidup ini milik Anda maka segala sesuatu yang Anda lakukan
akan berpengaruh diri Anda sendiri. Jika Anda malas maka Anda akan menjadi
orang biasa-biasa saja. Tapi jika Anda berhasil menyingkirkan rasa malas itu
maka Anda telah menjadi orang yang cemerlang dan menuju sukses.dan saya akan
berusaha membangkitkan semangat ketika malas itu datang dengan berfikir
"this is my body and I can do whatever i want to it. I can push it, tweak it
and listen to it". Dan beberapa saran untuk mengatasi rasa malas adalah:

1. Identifikasi sebab rasa malas

Mengidentifikasi latarbelakang penyebab timbulnya rasa atau sifat malas.
Tiap orang akan memiliki derajad faktor penyebab yang berbeda. Apakah karena
faktor intrinsik (dalam diri orang bersangkutan) ataukah ekstrinsik (luar)
atau karena faktor kedua-duanya. Kalau dari unsur intrinsik relatif lebih
bisa dikendalikan ketimbang unsur ekstrinsik. Beberapa unsur intrinsik
adalah pengetahuan, sikap, kemampuan dan pengalaman serta percaya diri dalam
memahami makna bekerja.Dengan diketahuinya faktor-faktor tersebut
seharusnya  mulai timbul "keyakinan" bahwa sifat malas akan dapat diatasi.

2. Membuat Tujuan/ Memiliki Impian
Orang yang malas biasanya tidak memiliki motivasi untuk berkembang ke arah
kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak memiliki motivasi
biasanya tidak memiliki tujuan-tujuan hidup yang pantas dan layak untuk
diraih. Dan orang yang tidak memiliki tujuan-tujuan hidup, biasanya sangat
jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau
komitmen-komitmen pencapaian hidup. Supaya motivasi muncul, seseorang harus
berani memutuskan tujuan-tujuan hidupnya. Menurut Andrias Harefa dalam
bukunya Agenda Refleksi dan Tindakan Untuk Hidup Yang Lebih Baik,kita harus
membuat komitmen atas apa saja yang ingin diselesaikan, dicapai, dimiliki,
dilakukan, dan dinikmati (disingkat secamilanik). Contoh  komitmen; "pada
ulang tahun yang ke .... saya sudah harus menyelesaikan buku yang saya
tulis, meraih promosi pekerjaan, mencapai gelar S-3, memiliki rumah dan
mobil, melakukan sejumlah kunjungan ke mancanegara, dan menikmati
kebahagiaan bersama
keluarga."

3. Permainan pikiran.
Ketika kita ingin melakukan sesuatu dan tiba-tiba rasa malas muncul, jangan
pernah mengucapkan ataupun berpikiran negatif seperti "ah.cape nih,
sepertinya tidak akan benar". Lebih baik berpikiran positif seperti
"wah..sepertinya asyik nih.come on semangat..semangat,dll. Karena
bagimanapun juga energi yang digunakan untuk berpikiran yang negatif dengan
positif itu adalah equal alias sama, jadi bukankah lebih baik apabila kita
hanya memasukkan pikiran yang positif saja. Otak secara otomatis akan
menerima perintah dan masukan dari kita. Kalau berpikiran malas, pasti
rasanya malas terus, otak kita akan mencari alasan supaya kita menjadi
malas. "Apa yang anda pikirkan akan menjadi kenyataan" (Quantum Learning).

Kemudian jika kita melakukan sesuatu harus sesuai mood dan kalau tidak mood
maka yang ada hanya malas, yakinlah tidak akan sempurna, seharusnya mood
atau tidak, kerjakan saja. Justru mood itu datang saat kita sedang melakukan
suatu kegiatan, bukan sebelum kegiatan tersebut akan dilakukan. Masalah
penampakan mood itu hanya sebuah alasan sebagai persembunyian akan rasa
malas tersebut. Jadi Intinya kerjakan saja dan selalu berpikiran positif,
semua itu akan membuat hidup lebih hidup.. Rasa malas tidak akan pernah
hilang jika kita terus berpikiran malas dan hanya menunggu malasnya hilang.

4. Melakukan proses Pembelajaran

Proses pembelajaran yang lebih intensif lagi melalui aktif berkomunikasi dan
atau bergaul dengan para akhli dan dengan bekarja keras-cerdas (semacam
sosialisasi). Itu sangat membantu untuk meningkatkan pemahaman tentang makna
bekerja yang lebih dalam, dalam kita mencapai tujuan kita atau menggapai
mimpi.  Di sisi lain sifat malas dipandang tak ada gunanya. Dengan kata lain
lewat pembelajaran akan tumbuh kesadaran, minat, keinginan, dan kegiatan
nyata. Sebut saja motivasi untuk bekerja keras dan cerdas secara bertahap
akan tumbuh berkembang menjadi perilaku keseharian (terinternalisasi).

5. Pergaulan Dinamis

Situasi atau lingkungan di mana kita berada sungguh ada pengaruhnya. Orang
yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang
juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi negative
thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka dengan orang-orang seperti
itu dapat melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu
psikologis. Walau demikian, dalam situasi malas sedang menyerang, mendekati
orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama lain. Rasa
malas dan kebuntuan justru bisa tambah menjadi-jadi. Ini bisa menjerumuskan
masing-masing pihak pada pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan
total.

6. Disiplin Diri

Mengutip perkataan Bapak Andrie Wongso, seorang motivator handal Indonesia,
yang bunyinya; "Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada
kita. Tapi jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada
kita". Jika kita mau bersikap keras pada diri sendiri, dalam arti menempa
rasa disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal akan bisa kita kerjakan
dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang umumnya
membawa kesuksesan bagi karir  profesional yang ingin menggapai mimpi atau
sukses.

7. Jangan Membuat Alasan, lakukan Sekarang Juga

Untuk mengatasi rasa malas, kerjakan saja apa yang menurut Anda harus
dilakukan. Jangan ditunda dan jangan mencari alasan! Apapun alasan untuk
menunda pekerjaan itu, lupakanlah! Sebab sebagian besar alasan adalah alasan
yang dicari-cari.. Seringkali juga orang yang malas menutupi alasan malas
itu dengan alasan lain yang "elegan", sehingga terkesan bagi orang lain
sebagai alasan yang logis, seperti dengan mengatakan "saya sibukdengan
urusan lain yang lebih penting", "saya menunggu waktu yang tepat
untukmelakukannya", "saya sedangmempersiapkan diri untuk melakukannya", dan
lain-lain. Namun hati kecilnya tak dapat dibohongi. Sebenarnya iamenunda
melakukan pekerjaan itu hanya karena malas melakukannya. Mengatasi RasaMalas
Bagaimana caramengatasi rasa malas? Banyak cara yang telahditawarkan para
pakar untuk mengatasinya, tapi cara yang paling efektif adalah : Just do it!
lakukan saja, tanpa menunda!.

8. Berdoa

Dan tips yang terakhir yang saya berikan adalah Berdoa, meskipun dengan
semangat yang menggebu,  dan terus mencari cara untuk menghilangkan malas,
tetap saja kalau tanpa seizin -Nya, semua itu tidak akan pernah berhasil.
Supaya kita tidak jadi orang yang sombong, banyak - banyaklah berdoa karena
doa merupakan suatu pengharapan yang akan membuat kita selalu termotivasi
khususnya secara psikologis. Kata - kata yang diucapkan dalam doa akan
menjadi suatu pemikiran yang positif bagi kita. Lalu apa yang kita lakukan
setelah kita berdoa ? jawabnya adalah ikhtiar/ berusaha

Perlu diingat bahwa yang benar-benar ada itu adalah orang yang rajin dengan
yang malas, bukan yang pintar dengan yang bodoh, karena kita itu semuanya
makhluk yang unggul, coba bayangkan sebelum kita terlahir ke dunia ini kita
sudah bersaing dengan berjuta-juta sperma, dan kitalah yang keluar sebagai
pemenangnya. Mungkin masih banyak cara-cara yang lain, tapi semoga cara-cara
diatas bisa menghilangkan atau minimal mengurangi rasa malas kita. Tapi
semuanya kembali kepada diri kita sendiri karena rasa malas akan terus
menghantui kalau kitanya sendiri tidak pernah ada keinginan kuat untuk
menghilangkannya

Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika
kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap
tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah
munculnya rasa malas.

Karena itu, just do it! Lakukan sekarang juga! Karena jika Anda menundanya
maka semakin malas dan takut Anda untuk melakukannya. Sebaliknya semakin
tidak ditunda, semakin bersemangat dan termotivasi Anda untuk melakukannya..
Karena mengatasi kemalasan adalah sebuah langkah awal dalam menggapai
mimpi/sukses....

"malas atau rajin dapat di sugesti oleh diri kita masing-masing....maka
sugestilah diri kita....SAYA BUKAN ORANG PEMALAS !!!!"(EA)

Depok, 17 Maret 2008
Erwin Arianto

Tidak ada komentar: