Rabu, 16 April 2008

Cerpen: Auf Wiedersehen meine Liebe (selamat tinggal kekasihku)


Cerpen: Auf Wiedersehen meine Liebe (selamat tinggal kekasihku)
by: erwin Arianto

Kuhembuskan nafasku untuk kesekian kalinya. Kemudian, seakan ada angin segar yang masuk ke dalam jiwaku. Kucari angin itu dalam relung-relung tersembunyi, kutemukan ia di sana, dan memanggilku.

Ya, aku tahu bahwa saat ini aku tak sendiri, masih banyak hal yang
menyertaiku sampai ujung perjalanan ini.

"Bruk.." aku menabrak seorang wanita dengan mobilku, entah karena banyak fikiran yang mnggangguku  membuat aku tidak konsen dalam mengendarai mobil ini. "Mba maaf ya, engga pa-pa kan" tanyaku kepada wanita itu yang aku tabrak.

"engga pa-pa kok pak" jawab wanita itu, "saya antar kerumah sakit ya"
permintaan ku sebagai rasa sesalku akibar kecerobohan ku, "tidak usah, aku tidak apa-apa" jawabnya dengan lembut, "ya sudah aku antar kamu ke tempat tujuanmu ya" aku ucapku.

dan akhirnya wanita itu pun ikut dalam mobilku ke rumah sakit. "namaku Fachrizal Legowo" sambil aku menodorkan tanganku kepada wanita tersebut.
"aku Citra Putri Rijkiah" jawabnya "kamu saya mau antar kemana, maaf ya saya tadi lagi bengong, kamu tidak apa-apa?" tanyaku kepada citra. "tidak apa-apa, tolong antarkan aku ke kos, aku hanya sedikit terkilir saja" ucapnya. "itu belokanan masuk gang mesjid, rumah yang coklat ya pak" penjelasan tentang rumah kosnya.

"biar aku bantu, kubawakan tasmu, dan kupapah kamu sampai ke ruanganmu" pintaku, "Baiklah" citra terujar. dan akupun membantu citra sampai ruanganya, setelah itu aku menawarkan untuk membawa citra untuk ke tempat urut yang terkenal. "maaf aku pulang dulu, sudah malam, aku harus menjemput kekasihku di kantornya" ucapku pamit. "Baiklah terimakasih ya" ucap citra kepadaku.

Akupun melaju mobil ku ke kantor kekasihku kania di bilangan sudirman, "Halo, sayang aku sudah piparkiran ya" aku menelphone kania, "oke aku turun sayang" kania segera menhampiri ku. Aku dan
kania telah berpacaran selama 2 tahun, kania adalah anak seorang yang
berpunya dengan sikap keras kepala dan sedikit egois. "kok telat sih sayang' tanya kania kepadaku" iya tadi aku sempat nabrak orang dan aku harus mengantar orang tersebut dulu sayang" ucapku kepada
kania.  setelah hampir dua jam di rumah kania, aku pun segera pamit pulang " sayang aku pulang dulu ya" aku pamit kepda kania, "iya hati-hati ya, nanti kamu dimariahin mas zakaria" nasihat kania kepadaku. "Iya aku harus kembaliin mobil ini tepat waktu, bye sayang."

Aku tak tau sudah kali keberapa kuhembuskan nafasku pada hari ini. Entah mengapa, aku merasakan ehampaan yang membuat hidup ini seakan tidak bermakna. pukul 10.00 aku sampai di depan rumah. sebuah rumah sederhana dimana aku tinggal bersama ayahku, ibuku telah meninggal ketika melahirkan aku. aku hidup tinggal berdua dengan ayah, 2 kakak laki-laki dan 2 kakak perempuan ku sudah menikah. kini ayah berusia 48 tahun, kata ayah dulu dia menikah muda usia 16 tahun.

"assalamualaikum.." aku mengucap salam, memasuki pondok ku tercinta,
"wa'alaikum salam.." jawab ayah membukakan pintu. "ayah sudah makan malam belum" tanya ku kepada ayah, aku begitu mencintai ayah karena dia yang mendidiku hingga saat ini dia temani kakak-kakakku sebelum mereka menikah.
'belum, ayah hari ini tidak memasak nak, males makan sendiri" kata ayah kepadaku. "yuk kita makan yah sama ijal" ajakku kepada ayah.

"wah makannya enak ya jal, kamu beli dimana" tanya ayah  kepadaku, "ijal di kasih kania yah" aku menjelaskan, "kania baik ya jal" ucap ayah lagi, "iya walau sedikit keras kepala dan egois" cerita ku kepada ayah, "Wanita seperti itu jal, tapi ibumu
dulu seorang wanita yang lembut jal"

ayah bercerita sambil matanya menerawang. "yah, mungkin lebih baik ayah menikah lagi biar ada yang menemani ayah, ijal engga, pa-pa kok, lagian kan mas zakaria, mas bayu, Mba istifadah, Mba asmarani juga setuju kalau ayah menikah lagi" aku sedikit berbincang kepada ayah, dan ayah hany menjawab dengan sebuah senyum

*********************

hari ini hari minggu, aku bangun kesiangan, dan aku juga janji dengan citra orang yang kutabrak untuk mengantarnya pijit di tempat langgananku yang memang ahli dalam memijit. karena kaki citra
agak keselo karena aku tabrak kemarin. aku segera mandi dan menyambar kunci mobil mas zakaria yang belum aku kembalikan kerumahnya.

"assalamualaikum.." aku mengetok pintu kos temapat citra berada
"waalaikum salam" citra membukakan pintu

Dan kami pun segera melaju kan mobil ke temapat yang dituju, dalam
perjalanan kami banyak ercerita bertukar fikiran, citra seorang yang luwes. Entah mengapa wanita ini mempunyai daya tarik tersendiri buatku. Dia cantik kah ? Mungkin sebagian besar orang akan menjawab iya terhadap pertanyaan tersebut. Tetapi yang aku perhatikan adalah tingkah lakunya yang terbilang unik. lembut dan penuh kasih sayang. seperti yang bapak sering lukiskan tentang ibu, aku merasakan erbedaan dengan kania, ya kania orang yang egois dan keras kepala.

"kamu dah baikan, sakit engga setelah diurut tadi" aku bertanya kepada citra, "tidak, udah baikan, terimakasih ya jal udah nganterin aku di urut" citra mengucapkan terimaksih kepadaku, dan hatiku kembali membandingkan bahwa kania hampir jarang mengucapkan
terimakasih kepadaku. 'iya engga pa-pa aku bertanggung jawab karena telah menabrakmu" jawabku

Dan dalam proses penyembuhan kaki citra, aku harus kembali ke tempat urut 3 kali lagi, dalam proses mengantar citra, aku mulai merasakan benih-benih cinta bersemi diantara kami, citra berbeda dengan kania, begitu argumenku dalam hati membela diri atas perasaan ini.

"Dod, gue jatuh cinta lagi, sama cewek namanya citra" jelasku kepada dodi, sahabat karib ku, terus kania gimana" tanya dodi kepadaku. "Kania, aku bingung dod" jelasku kepada dodi. "gila loh
jal, masa punya dua cinta sih. engga mungkin loh" dody menjelaskan kepadaku. "jal ada informasi beasiswa s2 nih ke German, mo ikut engga loh, ini informasinya" tanya dody kepada ku, sambil menyerahkan sebuah selebaran kepadaku. "oke dod, gue pulang dulu ya, thanks informasinya" dan aku pun ngeloyor pergi dari tempat doddy.

Ketika aku bertemu dengan kania, "sayang aku mau coba ikut beasiswa ke german, aku ingin kuliah disana seperti bapak Habbie, idolaku" jelasku kepada kania, "mas jangan kejerman, kamu lanjutin kuliah disini aja ya, nanti aku minta ayahku membantu kamu untuk biayanya, aku engga mau jauh-jauh dari kamu" kania melarang aku ikut beasiswa itu. "tapi ini mimpi aku kania" jelasku kepada kania. "Pokoknya tidak boleh, titik" kania dengan muka kesal melarang aku mengikut kuliah di jerman. dan kala itu kami pun bertengkar.
ini adalah salah satu contoh ke egoisan kania.
**********************

"yah kalau aku ingin mengambil kuliah s2 di german boleh..." tanya ku kepada ayah, "boleh, tapi mang kamu punya biaya jal, ayah tidak sanggup membiayai kamu, ayah cuma seorang dosen nak" ayah
mengingatkan biaya yang besar. "ijal sedang mendaftar beasiswa untuk kuliah di jerman yah, biar pintar seperti pak habibie yah' jelas k kepada ayah. "Alhamdulillah nak, semoga kamu dapatkan beasiswa itu ya" ayah memberi ku dorongan kepadaku.

Dan waktu untuk untuk mengantar citra untuk urut kembali, entah mengapa waktu bersamanya waktu yang berharga, dan sepertinya sudah ada butiran kasih antara aku dan citra, walau tidak sempat
terucap dalam untaian kata.

"senangnya bisa bertemu kamu kembali dengan mu citra" aku mencoba menggoda citra, dan mukanya merona merah. "hari ini aku terakhir di urut ya mas, kakiku sudah kembali sembuh" ucap citra kepadaku. "masih bolehkah aku tetap bersahabat dengan mu citra" aku bertanya kepada citra sambil ku genggam tanganya dengan erat. citra tersenyum, "Mas ingat kamu dah punya pacar, nanti aku dimarahi sama kania" citra berakta kepadaku.

"tapi jujur citra, dalam hati ini aku menyayangi mu citra" entah keberanian dari mana tiba-tiba aku mengatakan isi hatiku kepada citra. dan ku kecup tangan citra saat itu. "mas maksudnya apa,
aku takut mas, aku juga mencintai kamu, tapi kania mas, kekasih kamu, bukan aku" citra berlinang air mata.

Hari ini aku mengikuti tes beasiswa untuk ke german, kania tidak menemaniku karena dia tidak setuju aku untuk belajar di german, dan citra dengan setia menemaniku untuk mengikuti tes itu.

"mas ijal, berjuang ya mas, semoga kamu berhasil mas" ucap citra kepadaku dengan penuh kelembutan yang membuat aku semangat untuk mengikuti tes itu.

************************
Sebulan setelah tes beasiswa berlangsung, dan hari ini adalah hari
pengumumam kelulusan atas beasiswa itu. ternyata aku lulus, dan enam bulan lagi aku berangkat ke jerman. dan aku pun mengikuti program pelatihan bahasa german selama enam bulan. aku mengurus pasport, visa dan eperluan lainnya.

Aku dan dan citra semakin dekat, "citra, kita nonton yuk di atrium senin" tapi pulang kerja aku ya, ajakku, kepada citra, dan aku semakin dekat dengan citra, "tert..tert" hap ku bergetar, dari
kania, "mas kamu dimana, kok engga jemput aku" suara kania dari sebrang telp. "maaf sayang aku hari ini lembur banyak kerjaan, menjelang akhir bulan, harus closing" ucapku, tanpa sepatah kata
lagi telp tersebut dimatikan.

"siapa mas yang telp" suara lembut nan teduh dari citra menanyakan kepadaku, siapa yang barusan menelphone ku. "dari kania, dia minta di jemput" kata ku kepada citra. "mas aku merasa bersalah
kepada kania" citra berkata dengan mata penyesalan "sudah lah, cit, aku lagi kesal dengan dia,dia tidak memperbolehkan aku untuk menggapai mimpiku" jawabku. aku dan citra melanjutkan menonton
film tersebut.

Dalam periode 6 bulan menjelang ke berengkatan ku ke german aku harus
mengikuti kursus bahasa german, pada saat aku mendaftar kursus bahasa german pada suatu lembaga bahasa, ternyata citra
ikut mendaftar. "kenapa kamu ikut mendaftar kursus bahasa german" tanya ku dengan muka bingung ke citra. "tidak, aku hanya ingin belajar saja, aku menyukai bahasa german yang memang sulit dalam
pengucapannya" jawab citra.Berbeda dengan kania yang melarangku untuk
mengambil beasiswa s2 ku di german, citra sangat mendukung impianku ini.

Kania, mungkin bagi kebanyakan orang, aku sangat beruntung mendapatkannya, dia wanita yang cantik, dengan rambut panjang, mata yang indah, dan bibir yang menawan. dan terlahir sebagai anak
tunggal dari seorang jendral dari TNI Angkatan darat, dan ibu seorang
pengusaha makanan. bagi sesorang yang menginginkan wanita yang cantik dan kaya, mungkin kania ayuningrum adalah wanita yang banyak diinginkan orang, tetapi sifat angkuh dan egoisnya yang membuat
kami sering bertengkar.

Siang itu aku menelphone doddy sahabat karibku, "Doddy, gue dapat beasiswa itu" teriaku di telp "kalem dong, jangan teriak, tapi suksesya" ucap doddy menjawab telp ku. "tapi kania tidak
membolehkan aku pergi ke german, dia melarang impian aku" curhatku kepada doddy sahabat "sabar, bukan lo dah tau tabiatnya kania seperti apa" nasihat doddy menenangkan aku. "terus gue harus
gimana dod.. kesempatan tidak datang dua kali, impian gue dah di depan mata, masa gue dilarang' sahut ku kesal. "iya gue ngerti perasaan lo jal.. ya udah kania buat gue aja, kan loh ada ada
cewek baru, siapa tuh namanya..citra ya" jawab doddy asal. "dasar lo, bukan buat teman tenang malah manasin teman sendiri, emang lo suka kania" aku sedikit mengomel kepada doddy. "engga lah,masa gue makan teman sendiri, ya duah coba lo jelasin aja sama kania,
pelan-pelan gue rasa dia mau kok dengerin lo" cerita doddy. "eh, jal sorry nih, gue lagi banyak gawean, ntar lo sambung lagi ya" doddy memutus telp karena ada kerjaan.

Malam itu malam jum'at, biasa aku mengaji alquran bersama ayah, dan aku biasa mengungkapkan permasalahan kepadaku, dan ayah memberi nasihat kepadaku, "menurut perkataan Al Hasan Al Bashri
Rahimahullah: Sabar adalah salah satu kekayaan dari kekayaan yang
baik.Allahtidak memberikan kecuali kepada hamba-Nya yang mulia di sisi-Nya"  nasihat yang mendinginkan dari ayah. "ayah aku
mencintai kania, tapi aku bingung dengan dia yah dengan sifatnya" aku
kembali curhat kepada ayah.

"sabar nak, mungkin sifatnya memang seperti itu" jawab ayah, dan ayah
kembali memberiku nasihat "
"Katakanlah: jika kalian mengaku mencintai Alloh, maka ikutilah jalanku, niscaya Alloh akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, dan Alloh Maha Pengampun dan Pengasih." (QS Ali

Imran:31)." sebuah firman allah dibacanan Ayah kepadaku.

***************************
"Gutenmorgen, mein kleiner Engel" ucapku kepada citra dalam bahasa jerman pada pagi itu, "gutenmorgen, mein Hansomprinz" balas citra kepadaku. "wie du heute bist" sapa ku, "aku baik-baik saja,, lagi kerja nih banyak kerjaan, cie yang mau ke german pagi-pagi dah
ngajakin bahasa german" ucap citra meledek aku. "weg vom Kurs möchte ich meine Sprache üben" jawab ku tetap dalam bahasa jerman. "iya, tapi aku masih belum fasih bahasa german" citra
menjawab. "kamu kerja sana, jangan gangguin aku pagi-pagi" citra memarahiku agar aku segera kembali bekerja. "oke, Auf Wiedersehen mein Liebling" jawabku dan telephone pun aku matikan
aku dan citra sering berlatih bahasa german, citra orang yang sama ikut kursus seperti ku, andai kania yang bisa kuajak bercanda dan berbagi seperti citra adalah hal yang paling bahagia, kenapa
kania seperti itu, terlalu overprotektif, terlalu egois.

pulang kerja aku kembali jemput kania, tetapi, aku jemput menggunakan
motorku, karena mas zakaria , ingin memakai mobilnya. "sore kania, aku dah di tempat parkir motor, aku jemput kamu pakai motor ya" aku ingin memberi surprise kepada kania. tetapi terlihat kania kurang tertarik dengan aku membawa motor. "mas kamu taruh motor di rumah ku, kamu bawa mobil aku saja ya mas" pinta kania. dan aku pun tertunduk lesu, kuikuti kemauan kania, ku titip motor ku dirumah kania, "pagi pak min, aku mau taruh motorku nih, disuruh kania bawa si centil" kata ku kepada penjaga rumah kania. dan kubawa sebuah mobil bmw merah milik kania untuk menjemputnya.

"kenapa sih kamu jarang mau naik motor aku" tanya ku kepada kania, "mas kamu tahukan aku alergi debu, pernah beberapa waktu yang lalu aku naik motor kamu kulitku langsung memerah" jelas kania.

aku terdiam malas membalas perkataanya, "kita nonton dulu yuk, di pelaza semanggi" ajaku kepada kania. "aku engga mau di plangi, kita nonton di plaza senayan di premiernya aja" pita kania.

"Kenapa harus di premier, aku sedang tidak cukup membawa uang kania" ucapku kepada kania. "Mas pakai uangku saja" ucap kania. "kamu terlalu mewah kania, aku orang biasa, aku ingin dihargai, aku tidak ingin selalu di bayari kamu kania" ucapku marah. "mas aku tidak
suka di tempat umum, tidak nyaman, enakan di premier mas, jangan takut aku yang bayarin, aku paham kok mas, lagian aku ada masih ada uang" jawab kania tidak mau kalah. walau akhirnya dengan hati
dongkol aku mengikuti kemauan kania.

Sebenarnya malam itu aku sudah membelikan sebuah arloji untuk keberikan kepada kania, seharga 2 bulan gaji ku, yang telah kutabung selama 4 bulan ini, tapi urung ku berikan karena kulihat arloji kania lebih baik dari pada arloji yang ku beli, sebuah arloji emas,
mungkin seharga 4-5 bulan gajiku. oh tuhan, apakah ini sebuah rahmat mendapat wanita cantik dan kaya, tetapi aku  merasa tidak dihargai sama sekali.

Malam itu setelah nonton, jam 10 malam aku telah pulang dari rumah kania, ku langkahkan motorku untuk pulang, tatapi di pertengahan jalan, kuarahkan motorku ke kost citra. "assalamulaikum.."

aku memanggil citra. "walaikum salam" citra dengan baju kaus sederhana berwana pink keluar menyapaku. "ada apa mas malam-malam kesini" citra bertanya kepadaku. "Ich möchte dir ein Geschenk
geben"jawabku dan kuserahkan kotak kado yang berpita kepada citra. dan citra hanya tersenyum.

****************************
sebulan lagi aku berangkat ke jerman, hari minggu ini kakak-kakakku pada kumpul, biasa sebulan sekali keluarga kami sering berkumpul, mas zakaria, mas bayu, Mba istifadah, Mba asmarani dgn suami dan keponakan ku yang lucu-lucu datang kerumah ayah.

"Jal katanya kamu mau ke jerman" tanya mas bayu kakak keduaku, "iya mas, aku ikut beasiswa dan berhasil doain ya mas, mungkin awal mei aku berangkat" kataku kepada mas bayu, "ayah bagaimana siapa yang nemanin nanti" tanya mba asmarani. "Iya mba aku bingung, ayah
kasihan sendiri, tapi biar dipaksa bagaimana pun kan ayah tidak mau tinggal dengan anaknya, biasa ayah alasannya pasti tidak mau merepotkan anaknya" jawabku kepada mba asmarani.

"yah, kalau bulan depan fachrijal berangkat ke jerman, ayah tinggal dirumah ku saja, bair engga kesepian" pinta mba istifadah kepada ayah," mas galuh tidak keberatan kok" lanjut mba istifadah memberi alasan bahwa suaminya mas galuh tidak keberatan jika ayah tinggal
dengan mba istifadah.

"Maaf, saya masih kuat kok, saya masih bisa tinggal sendiri, kalian saja yang sering main kesini, aku tidak mau jadi beban buat kalian, aku bahagia disini, aku bisa menikuti pengajian, aku bisa mengadu catur dengan si ucok tetangga sebelah" jawab ayah ku menolak mba
istifadah.

"yah gimana kalau ayah menikah lagi" ucap mas zakaria, "Apa, kamu tidak menghargai almarhum ibumu, dialah satu-satunya cinta buat ayah, tidak ada satupun sampai saat ini yang ayah cintai" ucap ayah marah. "bukan begitu yah, saya tahu betapa ayah mencintai ibu,
kami pun tahu begitu setia ayah kepada ibu, tapi saya rasa ibu pun rela jika ayah mencari pendamping lagi, tanpa melupakan ibu" balas mas zakaria kepadaku. "sudah lah kak, ayah jangan didesak" pintaku kepada mas zakaria, karena aku melihat rona tidak suka dari ayah. "Eh, dek, boby, lagi apa, kangen sama kakek ya.." mencoba mengalihkan suasana tegang itu dengan menggendong keponakanku, dan memberi kepada ayah. dan ayah pun tesenyum. ayah memang menyayangi cucunya.

"kalau ayah menikah lagi, bukan karena ayah melupakan ibu kalian, mungkin itu takdir dari Allah, biarlah waktu yang akan menjawabnya, ayah akan berdoa istigharah, tapi tolong jangan paksa ayah"

ayah kembali berkta mengenai tentang hal pernikahannya lagi.

*********************
satu minggu berselang sebelum keberangkatan ku ke jerman, aku dan kania semakin jauh, sepertinya kania benar-benar marah ketika aku memberi tahu sebentar lagi aku akan berangkat ke german. "Mas
kalau kamu tetap berangkat ke german, kita putus" ungkap kania kepada ku "Oke, kita putus, aku tidak mau mengikuti egomu lagi, jawabku kepada kania" dan aku pun putus dengan kania dengan suatu
pertengkaran hebat dengan kania. aku hanya tertunduk dan membisu mengar perkataan kania.

"apakah ini suatu anugrah atau bencana ya allah" dalam tangisku pada malam hari aku bersimpuh kepada Allah, tuhan yang maha tahu atas segala hal yang ada di dunia ini baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.

hari berganti hari, samakin dekat aku dengan perjalanan ku ke german, kania tidak bisa ku hubungi, hanya citra yang bisa ku ajak tukar pikiran. citra, "kamu bolos kerja sehari aja ya"

kita jalan-jalan, aku mau mewujudkan mimpi kamu" pintaku kepada citra. "mimpi apa mas" tanya citra kepadaku, aku ingin mengajakmu ke Dunia fantasi" jawabku. "benar mas" jawab citra. "iya "

Dan keesokan hari aku dan citra berangkat ke dunia fantasi untuk mewujudkan keinginan citra yang ingin ke dunia fantasi. "aku belum pernah ke dunia fantasi mas, terakhir ketika aku smp" jawab citra, citra adalah seorang perantau dari semarang, dia ke jakarta untuk
mewujudkan mimpi-mimpinya.

satu hari menjelang keberangkatan ku, aku masih mencoba menghubungi kania, tetapi selalu tidak ada tanggapan, dan aku kesal dengan hal ini, "mas sebelum berangkat ke jerman, mau engga kita nonton film butterfly" sebuah sms dari citra kepadaku. "mit meinem Vergnügen" balas smsku. Aku menonton film butterfly dengan citra. dan selesai film tersbut aku melihat citra menangis.

"kenapa cit" tanyaku kepada citra "aku takut kehilangan kamu" jawab citra. dan kupeluk erat citra.

"Kamu antar aku ya ke kos mas" citra memintaku. aku mengantar citra dengan motor. dan sesampai di kos citra, hujan deras sekali, aku tidak bisa segera pulang. aku bermalam di kos citra. kami terbawa suasana, aku kecup kening citra, citra memeluku erat sekali, dan hal
yang terlarang itu terjadi. "cit, maafkan aku.. aku tidak bermaksud", ucapaku dipotong oleh citra, "sudah lah mas..
aku rela kok" dan aku menginap di kos citra.

Esoknya, citra bertugas ke luarkota, aku tidak bisa bertemu citra. aku beli sebuah kalung yang berpotong dan bila digabungkan menjadi sebuah gambar hati, kutulis sebuah surat "cit aku berikan ini sebelum kita berpisah. ini tanda ikatan kita." ku titip kalung itu dan foto ku kepada ibu kos tempat citra kos.
**********************
Pagi itu diantar ayah dan keluarga besar ku ke bandara sukarno hatta,
Disela-sela menunggu jadwal penerbangan ke Jerman yang hampir 9 jam  Kemudian kulanjutkan tugas- tugas yang lain seperti mengurus berbagai administrasi di kantor imigrasi bandara berupa pengurusan
bebas viskal ,lapor ke kantor maskapai penerbangan, menukar uang rupiah yang tersisa  dengan uero dilanjtkan  boarding pass tiket pesawat.

kulambaikan tangan dan kupeluk seluruh keluarga tercinta, dan ayah
menitikkan air mata melepas anak bungsunya yang dibilang nya nakal, itu pergi.  ayah memberi secari kertas kepadaku.sempat kubaca sekilas."Dan sesunguhnya kami akan menguji kalian, sehingga terbukti
siapa diantara kalian yang melakukan jihad sebenarnya dan siapa yang sabar. Dan Kami akan menguji sepak terjang kalian." (QS. Muhammad[47] ; 31) " Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa kaum Mu'min pria dan wanita, yang mengenai dirinya, hartanya dan anaknya, tetapi ia tetap bersabar, ia akan menemui Allah dlam keadaan tiada berdosa" (H.R. Turmudzi) "Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu".(Al-Baqarah: 153). "

Sebuah nasihat yang indah, yang disalinkan ayah kepadaku, kupeluk erat ayah, seakan aku berat untuk berpisah. dan aku sempat mengirim pesan ke kania & citra "Kania/citra, hari ini aku berangkat, maafkan kesalahan ku padamu selamat ini" tetapi sampai detik ini tak ada jawaban dari kania. "Auf Wiedersehen mein Held"sebuah sms dari kania. dan akupun berangkat menuju pesawatku Tepat jam 19.45 WIB perjalanan dilanjutkan menuju kuala lumpur menumpang maskapai penerbangan Malaysia air line menggunakan pesawat boing 737. Selama kurun waktu 2 jam perjalanan tersebut kunikmati layanan kru awak pesawat berbahasa melayu, nampah sungguh indah kepulauan nusantara ,

tanah airku yang akan kutinggalkan, dan cintaku yang tertinggal untuk citra dan kania untuk sebuah mimpi.Nampak dari kejauhan diatas awan samudera indonesia yang luas, pulau jawa dan sumatera yang menjadi bagian dari tanah air ku yang kucinta. Sampailah perjalanan ini di bandara kuala lumpur pukul 23.30 waktu setempat dengan selisih perbedaan 1 jam antara kuala lumpur dan Jakarta. Penumpang kemudian berpindah ke pesawat air bus yang berbadan lebar dan lebih besar dengan kapasitas penumpang 400 orang. Sekitar pukul 24.15 waktu kuala lumpur berangkatlah pesawat menuju Jerman dengan perkiraan waktu tempuh kurang lebih 12 jam tanpa henti (non stop)

*******************

Jerman, merupakan sebuah negara yang terletak tengah-tengah uni – eropa. Negara ini berbatasan dengan laut utara,Denmark dan laut baltik di utara, Polandia dan Republik czeh di timur, Autria dan Switzerland di selatan, Perancis, Luxembourg, Belgium dan Belanda di
barat. Selesai perang Dunia II negara ini telah terpisah oleh kekuasaan barat. Akhirnya pada tahun 1990 Jerman timur dan Jerman barat telah bersatu kembali. Kini Jerman merupakan salah satu
anggota Uni-eropa, NATO dan negara G8. Jerman adalah negara ketiga terbesar didunia.

kursi pesawat hampir terisi penuh,  yang  90 % lebih penumpangnya adalah orang dengan badan tinggi, kulit putih dan hidungnya mancung. Kulihat dari udara samudera india, negeri india, pakistan,  azerbaijan, moldova, slovakia, republik czech. Meskipun rasa capek dan jenuh karena duduk disatu tempat yang cukup lama dengan
terbang di ketinggian lebih 12000 meter di atas permukaan laut , jarak yang ditempuh lebih dari 11.000 km. Terasa nikmat  juga penerbangan tersebut hingga tiba saatnya pesawat mendarat di
bandara frakfrut Jerman 05.45 waktu setempat.

Setelah berbagai pemeriksaan administrasi  imigrasi dilalui dan barang bawaan di bagasi  sudah ditemukan perjalanan di lanjutkan dengan menumpang kereta ICE (internationla city express )
dengan tiket  € 34  (sekitar Rp 450.000) menuju kota karlsruhe yang berjarak 150 km dari bandara Frankfurt dengan waktu tempuh 1 jam. Sampailah di internasional departemen schollplaz uni-karlsruhe pukul 9.30 waktu setempat, dengan beda waktu antara kota
karlsruhe dengan kota jakarta 6 jam lebih lambat.

Aku Sampai di kota Karlsruhe,  kotanya cukup indah, kecil berpenduduk
sekitar  300.000 orang. Dahulu kota ini adalah ibukota negara bagian Baden, tapi semenjak digabung dengan Würtemberg, ibukota dipindah ke stuttgart.

Karlsruhe tidak lepas dari sejarah kota kecil disisi timur kota tersebut, yakni Durlach. Raja durlach memiliki seorang anak bernama pangeran Carl dan ia membuatkan istana untuknya sebagai tempat peristirahatan. Tempat peristirahatan tersebut sangat hening dan tenang. Setelah beberapa tahun kemudian berkembanglah daerah tersebut menjadi sebuat kota kecil dan diabadikan dengan nama
Karlsruhe, Karl diambil dari nama Carl sang pangeran tadi dan ruhe dari kata ruhig artinya tenang.

Penduduk kota karlsruhe  yang berjumlah sekitar 300 ribu tersebut  mempunyai komposisi anak kecil lebih sedikit dari orangtua,  hal ini disebabkan keengganan anak muda jerman untuk menikah, apa lagi punya anak mereka pikir punya anak itu repot sekali, tidak heran ketika masa tua mereka kesepian karena tidak ada memiliki sanak saudara, dengan jumlah penduduk yang semakain menurun tersebut menjadi
persoalan yang serius pada masa yang akan datang. Aku jadi teringat ayah

****************************
Aku berkuliah di Hochschule Karlsruhe (Karlsruhe university of applied sciences) Hochschule Karlsruhe merupakan sekolah Ingineur terbesar dinegara bagian Baden-Würtemberg, memiliki sekitar

6000 student. Didirikan pada tahun 1878, sekolah ini telah menghasilkan ribuan Ingineur yang tersebar dan berkarir diberbagai bidang industri di jerman sebut saja raksasa automotive dunia Daimler-Benz AG.

Universitas dimana aku mengikuti program sit in mendapat predikat sebagai satu dari 3 universitas elit se-jerman, menjadikan Uni-Karlsruhe semakin atraktif menarik minat pelajar dari seluruh penjuru dunia. Ditambah biaya hidup dikota ini yang sangat jauh lebih murah ketimbang kota munich yang memiliki universitas elit (TU-München), karlsruhe dalam kurun waktu 2 tahun telah diinvasi ratusan mahasiswa khususnya dari RRC. Mereka diberi kelonggaran untuk kuliah di jerman dikarenakan banyak sekali proyek-proyek
di negara tersebut yang diberikan kepada pemerintah dan kalangan industri jerman. Bisa dibayangkan RRC setelah 10-20 tahun lagi? nah sekarang dimana pelajar dari indonesia yang tiap tahunnya menyusut?  adakah perhatian dari pemerintah indonesia

ya, tanya ku dalam hati.

"Gutenmorgen mein Freund" sapa seorang malaysia, yang mendapat beasiswa
bersama ku, kami tinggal

satu apartemen. biasa ku menyapanya dengan ahmedk. "würdest du coffe oder Milch trinken" aku menawarkan kopi atau susu kepada ahmed. sudah hampir 2 tahun aku disini. terkadang aku kangen dengan citra, kania, ayah, dan sahabat ku doddy.

pagi itu sebuah telphone berdering di apartmentku "dieses Telefon von deinem Vater, indonesia"

ahmed. "hallo, assalamualaikum" sapa ku kepada orang disana.
"assalamulaikum, jal, ini ayah nak, ayah kangen sama kamu, sudah dua tahun kamu di sana, kapan pulang nak" ternyata ayah menyapakku" alhamdulillah, berkat doa ayah aku baik-baik saja, aku sehat, bagaimana dengan ayah" tanyaku kepada ayah. sebuah kabar yang
membuatku terkejut "jal, boleh tidak jika ayah menikah nak" tanya ayah kepada ku. "boleh yah, aku setuju, tapi dengan siapa yah,sudah ada calon" tanyaku kepada ayah. "ada nak, dia masih muda seusiamu, tapi dia lembut seperti ibumu, dia bia memahami ayah" jelas ayahku. "alhamdulillah, kapan ayah akan menikah yah", tanya ku penasaran. "mungkin 2 bulan lagi ucap ayah, kamu bisa pulang nak" tanya ayah kepadaku. "dua bulan lagi, kebetulan yah, aku libur,d an aku sudah punya cukup uang untuk membeli tiket pesawat, aku akan pulang yah" dan telp berhenti.

"hast du hattest guten Nachrichten" tanya ahmed kepadaku. "iya ayahku akan menikah 2 bulan lagi"

jawab ku dalam logat melayu. "ayahmu hendak berkahwin kah", syukur
alhamdulillah" jawab ahmed.

"auf folgendem zweimonatigem werde ich, nach Hause gehend nach Indonesien" kataku kepada ahmed. Tiba-tiba pikiran ku melayang ke citra, dan kania, masihkah mereka ingat kepadaku, citra no hpnya
kemungkinan sudah ganti, aku tidak bisa menghubungnya lagi, kania,
sepertinya masih marah kepadaku. oh aku kangen dengan indonesia. negeri indah yang memang sedikit salah urus kataku dalam hati.

hari ini aku pulang ke indonesia, tepat satu hari sebelum hari resepsi ayahku, pas pulang aku sengaja menginap di rumah mas bayu, "mas aku mau buat kejutan buat ayah, jangan beritahu aku dirumah mas bayu ya" pintaku kepada kakakku yang satu ini. "iya adikku yang nakal" ucap mas bayu kepadaku. aku lupa bertanya kepada ayah dan kakak-kakakku siapa calon ibuku. aku hanya bisa
membayangkan bagaimana pilihan ayah terhadap calon ibuku.

*******************************

"Saya nikahkan Citra Putri Rijkiah binti Maemunah, dengan mas kawin
seperangkat alat sholat" ucap ayah saat ijab-Qabul, aku baru datang saat ijab-qabul itu selesai, aku belum bisa beradaptasi dengan cuaca di indonesia. Saat aku datang ke resepsi itu, kulihat ayah dengan gagah menggunakan Setelen jass putihnya,dan seorang pengantin putri yang cantik.

"mas zakaria, siapa mempelai putri, atau calon ibu ku yang baru" tanyaku kepada mas zakaria sambil setengah berbisik kepada kakaku. "ibu mu namanya citra putri rijkiah" jawab mas zakaria kepadaku. dan sesaat aku bermain dengan pikiran ku dengan segala kemungkinan yang ada, mungkin kah citra itu citraku, mungkin kah citra menjadi ibuku? tanya ku dalam hati, semoga dia buakan citraku setengah ku berharap itu bukan menjadi kenyataan.

Setelah acara resepsi, ayah meminta kami sungkem kepada ayah dan ibu baru kami, ternyata itu adalah citra ku, citra yang selalu kusayangi kini menjadi ibuku. "astagfirullahalazim" bisikku dalam hati. aku tidak kuat, dadaku tertekan, nafasku sesak dan pandanganku berputar-putar dan akupun pingsan.

"Jal, kamu kenapa jal" tanya mba istifadah kepadaku, "tidak apa-apa mba,hanya kurang enak badan, mungkin kecapean baru balik dari jerman" jawab ku berbohong kepada mba istifadah. "mba bisa biarkan aku disini sendiri, aku mau istirahat mba" pintaku kepada mba isti. dan mba isti pun keluar. "Ya allah, ya tuhanku mengapa ini terjadi, mengapa orang yang aku cintai kini menjadi istri ayahku, mengapa dia menjadi ibuku" aku bertanya dan menitikan air mata. entah air mata penyesalan, entah air mata apa aku tidak bisa mendeskripsikannya, yang jelas hatiku hancur, sehancur-hancurnya.

"Asalamualaikum" ayah ku dengar mengetuk pintu kamarku, "waalaikum salam" jawabku, kuhapus airmataku untuk berusaha tegar dan tidak ingin mengecewakan ayahku. "kamu kenapa jal" tanya ayah,"hanya capek yah" mengulangi alasan yang sama yang kuberikan ke mba isti. "ayah menikah dengan citra, karena ayah menemukan kelembutannya seperti ibumu, dan, ayah telah mendiskusikan dengan kakak-kakakmu mereka pun telah menyetujuinya jal, ayah kenal dengan citra dari seorang sahabat baik ayah, yang kebetulan ayah citra, ayah melamar citra untuk bisa mengurus ayah, dan  menemani ayah, ayah kesepian, ayah butuh teman, kamu pergi ke jerman, ayah disini sendiri jal"

yah bercerita panjang lebar. dan aku pun memeluk ayah.

**************

"Warum du Mary mein Vater, warum du mich nicht wartest" tanya ku kepada citra, ketika ayah memintaku mengantar citra kerumah sakit dua hari setelah pernikahan ayah dan citra. "aku menikahi
ayah mu, karena aku merasa nyaman, dan aku tidak tahu kapan kamu kembali. orang tuaku mendesak aku untuk segera menikah, aku menikahi dia karena aku tidak tahu dia ayahmu, dan aku tidak mencari suami karena dia tampan, karena yang tertampan untuk ku adalah kamu mas ijal" ucap citra mencoba menjelaskan.

"jangan panggil aku mas ijal, sekarang kamu adalah ibuku, sudah terlarang buatku untuk bisa menyayangimu, aku haru berbakti kepadamu. dan sudah tidak bisa ada cinta diantara kita" jawabku,
citra mencoba memegang tanganku. "meine Hand nicht halten, itu sudah jadi haram saat ini" kataku berteriak. dan kami hanya kembali dalam hening.

Esok hari aku main kerumah kania, untuk bertemu dan bercerita tentang
kejadian ini. assalamualaikum" aku mengetuk rumah kania, "walaikum salam" jawab kania asambil menggendong seorang bayi. aku pun terkejut "hai, bayi siapa itu" tanyaku. "ini anakku mas, namanya fachrijal legowo" dan aku kembali terkejut. ternyata setelah sepeninggalan aku kania telah menikah. "siapa yang jadi ayahnya" aku kembali bertanya. "Doddy mas, sahabat kamu" jawab kania. aku pun segera meninggalkan rumah kania.

Aku bergegas menuju tempat doddy kerja, "hai.. gimana kabarmu" tanya doddy, "baik, bisa kita berbicara sebentar sambil makan di tempatku" ajak aku, kepada doddy. dan aku ajak doddy untuk makan di tempatku. "dodd, kita ke dojjo, pintaku" tempat biasa kami dulu berlatih tae kwon do bersama. "pakai dob mu" pintaku kepada doddy" kami pun mengenakan pakaian berlatih dengan alat pengaman. aku dan doddy berkelahi "kenapa kamu ambil kania ku berengsek" tanyaku "aku tidak mengambil kaniamu, aku menikahi kania ketika dia sudah putus dengan kamu" ucap doddy. dan kami pun saling baku hantan dengan keras.

Seminggu dari pertemuan ku dengan doddy, aku pamit ke ayah, aku kembali berangkat ke jerman, dengan tetes air mata, dengan kepedihan yang sangat mendalam, selamat tinggal indonesia, aku pun memutuskan untuk menetap di jerman. aku ingin melupakan semua kepedihan, tentang cintaku yang tertinggal di indonesia. Auf Wiedersehen meine Liebe, Auf Wiedersehen mein Land Indonesien, Deutscher hier komme ich.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tokoh, latar belakang adalah ketidak sengajaan penulis. saran dan kritiknya kirim ke erwinarianto@gmail.com

***********************
Auf Wiedersehen meine Liebe, Auf Wiedersehen mein Land Indonesien, Deutscher hier komme ich=Selamat tinggal cintaku, selamat tinggal negaraku indonesia, german ini aku datang meine Hand nicht halten=jangan pegang tanganku auf folgendem zweimonatigem werde ich, nach Hause gehend nach Indonesien=dua bulan lagi aku akan pulang keindonesia hast du hattest guten Nachrichten=apakah kamu mendapat kabar yang baik Warum du Mary mein Vater, warum du mich nicht wartest=kenapa kamu menikahi ayah saya, kenapa kamu tidak menunggu saya dieses Telefon von deinem Vater=ini telp dari ayah mu Auf Wiedersehen mein Held=selamat jalan pahlawanku Gutenmorgen mein Freund=selamat pagi temanku würdest du coffe oder Milch trinken=mau minum kopi atau susu mit meinem Vergnügen=dengan senang hati Ich möchte dir ein Geschenk geben=Aku ingin memberi mu hadiah *Gutenmorgen, mein kleiner Engel=selamat pagi bidadariku gutenmorgen, mein Hansomprinz=selamat pagi pangeran ku yang tampan wie du heute bist=bagaimana keadaan mu pagi ini Auf Wiedersehen mein Liebling = good bye my darling weg vom Kurs möchte ich meine Sprache üben
=tentu saja aku hanya ingin melatih bahasa german ku

Tidak ada komentar: