Rabu, 23 April 2008

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup


4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

"Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk
tumbuh" (John Gray)
Hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih, hidup di alam
modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog
Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko
(risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang
mengagetkan.

Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus
menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada
kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi
berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia
dalam menghadapi tekanan hidup ini.

Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini
patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh
sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada saat
kesulitan terjadi.
Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak
berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu
berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.
Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation).
Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat
lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang
macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu
belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping
mereka.

Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan
pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu
semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian
juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi
tidak dalam kondisi berlarut-larut.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya,
orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah.
Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau
berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan.
Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan
sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi. Ia mampu
menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat
ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu
dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.

Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan
terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini
karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih
termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat
ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat
kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu
biografinya.
Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara
uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang
membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang
kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.
Bangun network
Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan
sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah
yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti rekan
sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok,
mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di
daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top
sales.
Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin,
ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh
kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan
herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil
membungkam kreativitasnya.
Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan
Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho
Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho ini harus
meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah
arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper
Blanket menjadi buah karya kondangnya.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda.
Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda?
Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe
selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola
pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu
yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?

Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin

Tidak ada komentar: